Sabtu pagi (29/03/2014) kemarin, bertempat di lobby Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang, diadakan lomba mendongeng tingkat sekolah dasar. Lomba ini diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT Kota Malang ke-100. Puluhan peserta dari berbagai sekolah dasar di Kota Malang mengikuti lomba ini. Mereka antusias dalam unjuk kebolehan menceritakan dongeng. Sejak pagi, para peserta telah siap untuk tampil menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Acara ini tak hanya dimeriahkan oleh para peserta. Pengunjung perpustakaan umum yang biasanya hanya datang untuk membaca dan meminjam buku juga turut menikmati atraksi yang disuguhkan oleh para peserta. Mereka cukup takjub dengan kemampuan peserta dalam bercerita dan ikut tertawa saat peserta melakukan adegan-adegan unik.
Peserta sendiri memiliki kemampuan yang hampir merata. Rata-rata telah menguasai isi cerita. Tak hanya itu, mereka juga melakukan atraksi seperti melompat-lompat, berguling-guling, hingga menangis. Totalitas peserta dalam menceritakan dongeng juga dapat dilihat dari mimik wajah serta pergantian suara saat terjadi dialog yang melibatkan beberapa tokoh dengan karakter berbeda. Semuanya dilakukan peserta dengan durasi waktu 5 menit.
Cerita dongeng yang disajikan peserta memang terbilang sederhana. Seperti cerita penggembala dan biri-biri, kesombongan capung, ulat yang baik hati, dan dongeng-dongeng lainnya. Para peserta mengemas dongeng tersebut cukup apik tanpa mengurangi pesan moral di dalamnya. Tak jarang, beberapa peserta menyampaikan pesan moral yang terkandung setelah mereka selesai mendongeng.
Acara ini digelar rutin dalam memperingati even-even penting seperti Hardiknas dan HUT Kota Malang. Selain sebagai sarana untuk menumbuhkan keberanian anak, acara ini juga bertujuan untuk memupuk minat anak terhadap dongeng. Tak hanya itu, melalui lomba mendongeng ini juga dapat dijadikan sarana untuk menumbuhkan gemar membaca. Tak dipungkiri, sedikit banyak kemauan membaca anak akan bertambah jika ada dongeng dengan visualisasi gambar yang menarik. Setelah membaca dongeng, maka akan ada kesempatan bagi anak untuk kembali menceritakan isi dongeng dengan bahasanya sendiri dan mengambil hikmah dari kejadian pada dongeng tersebut. Inilah beberapa manfaat digelarnya lomba mendongeng ini.
Penampilan dari salah satu peserta
Dongeng memang menjadi hal yang tak bisa lepas dari anak-anak. Sejak zaman dahulu, dongeng sudah diceritakan oleh orang tua kepada anaknya secara turun-temurun. Dongeng menjadi suatu media pembelajaran banyak hal kepada anak yang cukup efektif. Salah satunya adalah pembelajaran bagi anak untuk memecahkan masalah. Di dalam dongeng sendiri akan dijumpai banyak konflik-konflik yang terjadi. Konflik-konflik tersebut tidak serumit dalam cerpen atau novel. Dari konflik ini, anak akan mudah memahami apa yang terjadi, bagaimana cara memecahkannya, dan keuntungan apa yang dapat diambil jika mampu mengatasi masalah tersebut dengan baik dan benar.
Masih banyak sekali manfaat dari dongeng, seperti menumbuhkan kreativitas anak, mengembangkan keterampilan berpikir, hingga mengembangkan emosi. Melalui lomba dongeng ini sedikit banyak mengurangi dampak negatif perkembangan teknologi yang meresahkan akhir-akhir ini. Setelah melihat atau mengikuti lomba dongeng ini, diharapkan anak-anak  termotivasi untuk mengembangkan dongeng, terutama dongeng-dongeng yang relevan dengan kehidupannya sehari-hari. Semoga saja acara ini dapat digelar, tidak hanya di Kota Malang namun juga di daerah-daerah lain agar mampu meningkatkan pendidikan bangsa kita melalui dongeng.
Sekian. Salam
Gambar: Dokumen Pribadi
