Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jadi Bintang Papan Atas di Pertunjukan Tari Barong, Celuluk, Bali

5 Desember 2016   22:41 Diperbarui: 5 Desember 2016   22:56 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lha, saya sudah di Bali saja.

Singkat cerita, bus yang membawa saya dari Malang telah sampai di sebuah tempat sanggar seni di daerah Gianyar, Bali. Tepatnya di Sanggar Kesenian Putra Barong, Celuluk. Seusai saya berbelanja pie susu yang terkenal itu, kini saya akan melihat pertunjukan Tari Barong. Tari ini merupakan salah satu dari sekian banyak tarian khas Pulau Dewata.

Sesampainya di tempat yang dimaksud, panas langsung menyambut saya. Saya juga telah melihat rombongan bus lain yang akan melihat pertunjukan Tari Barong. Ternyata, waktu pertunjukan masih sekitar 20 menit lagi. Sambil menunggu acara dimulai, para pengunjung diperbolehkan untuk berfoto dengan dua penari cantik. Nantinya, pengunjung akan mendapatkan sebuah foto dalam gantungan kunci seusai pertunjukan. Tentunya, harus bayar dong, hehe.

Pengunjung yang berebut berfoto dengan penari
Pengunjung yang berebut berfoto dengan penari
Saya pun tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Namun, ada kejadian cukup unik tatkala si Mbak penarinya ternyata cukup galak. Dia sering membentak pengunjung yang akan difoto. Lha, Mbak, cantiknya nanti hilang lho. Tapi, usut punya usut, kekesalan si Mbaknya akibat ulah dari pengunjung juga yang tak mau antre saat difoto. Mungkin juga, si mbaknya sudah capek, jadinya ya wajar lah kalau kesal. Untungnya, saat saya berfoto, si Mbaknya menunjukkan wajah ramahnya. Alhamdulillah

Seusai berfoto cantik dengan penari, saya segera bergabung dengan rombongan tersayang. Eh rejeki saya masih bernaung tatkala saya mendapat tempat pada barisan kursi depan. Wah, saya bisa melihat dengan jelas. Kesempatan ini tak akan saya sia-siakan. Tepat pukul 09.30 WITA, pertujukan pun dimulai dengan munculnya sebuah barong yang menari dengan cukup lincah. Sang barong meliak-liul diiringi gending Bali memutari panggung hingga tepat di depan saya. Nah tiba-tiba, sang Barong melambaikan tangannya kepada para penonton. Saya awalnya tak menangkap maksudnya. Ternyata, ada seorang rekan guru yang maju ke depan dan memberinya uang, lalu ia berfoto bersama sang Barong.

Oh jadi begitu. Sebelum pertunjukan, masih ada sesi foto bareng Barong. Karena sudah jauh-jauh ke Bali dan menyeberang dengan indah dari Pulau seberang, kesempatan ini tak saya sia-siakan. Saya langsung PD dan memberi sang barong uang. Saya pun duduk manja dan mulai memeluk Barong dengan mesra. Eh, giliran saat rekan akan memfoto, tiba-tiba kamera saya hang. Hahaha, apes sekali. Saya pun diteriaki seantero tribun penonton. Yah mau bagaimana lagi. Berhubung sudah kepalang basah, saya semakin mesra mendekap sang Barong. Padahal, muka teman saya yang berada di depan cukup terlihat ketakutan. Keberanian saya memegang mesra sang Barong karena dari bacaan mengenai barong yang sudah saya pelajari, tokoh ini mewakili sifat kebaikan. Tak hanya itu, bagi saya, postur Barong yang imut-imut dan menggemaskan, menjadi daya tarik tersendiri. Sama seperti saya kan? Hehe

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Sifat Barong yang erat dengan kebaikan saya lihat langsung ketika ada seorang turis asal Korea Selatan yang memberinya uang dengan tangan kiri. Sang Barong menolak menerima uang tersebut karena tangan kiriidentik dengan sifat buruk. Wah, meski sederhana, tapi mengena juga ya?

Lain kali pakai tangan kanan ya Eonni
Lain kali pakai tangan kanan ya Eonni
Puas berfoto, tarian pun dimulai. Dibuka dengan adegan sang Barong yang terlihat sedih lalu dihibur oleh seekor kera. Kesedihan sang Barong dikarenakan ulah tiga pria bertopeng yang merusak hutan. Sang kera akhirnya berkelahi dengan ketiga orang ini dan berhasil memotong hidung salah satu dari mereka.

Barong dan Sang Kera
Barong dan Sang Kera
Setelah gending pembuka, tarian pun dimulai. Inti dari tarian ini sebenarnya adalah pertarungan antara kebaikan yang diwakili oleh Barong dan kejahatan yang diwakili oleh tokoh Rangda. Tarian dibagi menjadi lima babak. Inti dari Tarian Barong merupakan cerita tentang Dewi Kunti yang berjanji kepada Rangda untuk mengorbankan anaknya yang bernama Sadewa kepada Rangda. Meskipun sebenarnya berat, namun karena rasukan dari roh jahat, Dewi Kunti berhasil dipengaruhi Rangda. Sadewa pun dibuang ke hutan oleh Patih yang juga sudah dipengaruhi oleh ilmu jahat Rangda. Cerita ini hampir mirip dalam agama saya (islam) meski berkebalikan. Apalagi, kalau cerita tentang galaunya Nabi Ibrahim AS ketika diminta Allah SWT untuk mengorbankan anaknya, Nabi Ismail AS.

Inilah Rangda, tokoh yang identik dengan kejahatan
Inilah Rangda, tokoh yang identik dengan kejahatan
Lalu, karena iba dengan Sadewa, Batara Siwa pun memberi kesaktian kepada Sadewa. Rangda yang akan membunuh Sadewa pun tidak berhasil, meskipun dengan berbagai cara. Akhirnya, Rangda meminta ampun kepada Batara Siwa. Permintaan itu pun dipenuhi dan Rangda pun mendapat pengampunan.

Namun, pengampunan itu tak berlaku bagi Kalika, murid Rangda. Merasa permintaannya tak dipenuhi, ia marah. Ia pun berubah wujud menjadi beberapa macam. Salah satunya adalah menjadi babi hutan. Saat dirinya berubah menjadi babi hutan, ia masih dapat dikalahkan oleh Sadewa. Begitu pula, saat ia menjadi burung gagak, ia juga dapat dikalahkan. Namun, saat Kalika mengubah wujudnya menjadi Rangda, sadewa pun kewalahan. Ia akhirnya berubah wujud menjadi Barong dan melawan Kalika yang berwujud Rangda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun