Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Huru-hara Pasti Terjadi Setelah 22 Juli

18 Juli 2014   16:42 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:58 2501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Banyak orang menanti-nanti dan cemas apakah akan terjadi huru-hara setelah tanggal 22 Juli 2014.

Jika ditanya demikian, jawaban saya adalah. Ya. Dan pasti akan terjadi. Lho saya kok malah ingin berharap yang tidak-tidak? Tunggu dulu. Huru-hara apa sih? Ini lho yang pasti akan terjadi setelah tanggal 22 Juli nanti.

1.Huru-hara THR. Bagi yang bekerja pasti harap-harap cemas. Tahun ini akan dapat atau tidak ya. Akan dapat sedikit atau banyak. Gara-gara THR ini, suasana di tempat kerja akan mengalami huru-hara. Mulai dari bisik-bisik antar teman hingga terjadi demo. Seperti yang terjadi pada sebuah pabrik rokok di kota saya pada pengunjung puasa tahun lalu. Ya meskipun demonya alhamdulillah aman-aman saja karena pegawainya yang hampir semuanya wanita bernyanyi dan berjoget tapi sempat juga menimbulkan “huru-hara”.

2.Huru-hara di pusat perbelanjaan. Diskon besar-besaran hingga hampir 100%. Cuci gudang dan apalah namanya. Tanggal 22 Juli merupakan derik-detik menuju Lebaran. Para ibu-ibu akan menyerbu pusat-pusat perbelanjaan, baik pasar tradisional maupun Mall. Tak hanya ibu-ibu, bapak-bapak juga tak mau kalah. Anak-anak pun juga. Ingin dibelikan ini dan itu. Dan huru-hara pun terjadi. Di pusat perbelanjaan, antrian dan desak-desakan para pengunjung tak terelakkan. Apalagi, setelah tanggal 22 Juli memasuki libur sekolah. Genaplah sudah huru-haranya. Yang penting untuk dicatat, harap tetap berhati-hati terutama dengan barang bawaan anda.

3.Huru-hara di Stasiun Kereta Api. Nah ini bagi para penglaju yang akan mudik maka bersiap-siaplah untuk ikut ambil bagian dari huru-hara di Stasiun Kereta Api. Bagi anda yang sudah memiliki tiket memang bolehlah sedikit bernafas lega. Tapi, pasti anda akan juga mendapat efek dari huru hara ini. Berdesak-desakan menunggu semboyan 41 dan 35 dikumandangkan alias kereta datang dan berangkat. Bagi yang masih berjuang mendapatkan tiket, seperti tiket untuk kereta jarak dekat yang hanya boleh dipesan pada H-7 sebelum keberangkatan, saya ucapkan selamat ya selamat. Selamat mengantri panjang bahkan sebelum subuh dengan identitas yang diperlukan. Siapkan sabar ekstra tinggi untuk mendapatkan tiket “wild card” yang sangat berharga. Bagi pemudik di terminal, pelabuhan, maupun bandara, selamat juga menjadi saksi sejarah huru-hara mudik lebaran tahun ini. Semoga perjalanan anda menyenangkan dan selamat sampai tujuan.

4.Huru-hara di warung-warung dan tempat kuliner. Mendekati lebaran, acara buka bersama akan  semakin marak. Para mahasiswa, pelaku utama buka bersama ini akan habis-habisan sebelum mereka kembali ke daerah asal untuk kangen-kangenan dengan teman-teman seperjuangan. Tak jarang, tempat kuliner sudah terpesan penuh untuk beberapa hari setelah tanggal 22 Juli. Buka bersama memang tradisi huru-hara yang melegakan hati pengelola bisnis kuliner dan juga para tukang parkir.

5.Huru-hara di masjid. Inilah huru-hara yang seharusnya dilakukan. Menjelang penghabisan bulan Ramadhan maka kaum muslimin harus melaukan huru-hara ini. Memenui masjid untuk semakin giat beribadah. Memang saharusnya setiap hari kaum muslim harus memakmurkan masjid. Namun, kondisi ramainya masjid biasanya terjadi awal bulan Ramadhan dan penghabisan Ramadhan, terutama malam ganjil. Semoga aktivitas kita dalam pada masa Ramadhan kali ini benar-benar membawa berkah.

Kalau huru-hara bela-belaan Capres bagaimana? (pasti anda datang ke artikel ini dengan alasan ini).

Sebagai warga negara yang cinta damai, saya katakan Tidak dan jangan sampai.

Sekian, wasssalamualaikum. Selamat berhari Jumat dan menunggu THR. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun