Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Hari Tenang : Stop Artikel dan Komentar Kampanye

6 April 2014   02:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:01 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Mulai besok, Minggu (6/04/2014) merupakan hari tenang pada tahapan Pemilu Legislatif 2014. Namanya hari tenang ya harus tenang. Hening, tak ada aktivitas perkampanyean dalam bentuk apapun. Semuanya merenung untuk memikirkan akan memilih apa saat 9 April nanti.

Tenang. Termasuk juga di media sosial. Termasuk pula di Kompasiana. Artikel dan komentar kampanye memang membanjiri setiap harinya. Ada pendukung Jokowi dan PDIP, ada pendukung Pak Prabowo dan Gerindra, pendukung Pak SBY dan Partai Demokratnya, barisan pendukung PKS yang selalu setia, dan pendukung partai lain yang senyap-senyap saja.  Banjiran artikel-artikel tersebut sering membuat suasana menjadi panas. Suasana panas dan membuat ingin kipas-kipas sudah sering kita saksikan di Kompasiana ini. Ada kalanya saling membalas artikel dan komentar.

Nah di hari tenang nanti merupakan saat kita menghentikan sejenak kegiatan-kegiatan itu. Mengikuti aturan yang berlaku, sesuai  Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Pemilu Legislatif. Di dalam aturan tersebut disebutkan bahwa segala bentuk kampanye melalui media massa, cetak, dan elektronik harus dihentikan saat hari tenang hingga saat pencoblosan. Artinya, mulai besok kita tak boleh berkampanye melalui media sosial. Bagi yang melanggar, tentu akan dikenai sanksi administrasi.

Apa artinya? Mulai besok kita diharapkan tidak berkampanye lagi melalui media sosial. Mulai besok kita tak boleh lagi menulis artikel atau komentar yang mengajak untuk memilih salah satu parpol. Mulai besok pula kita tak boleh menulis artikel yang menyerang  suatu parpol tertentu. Juga, yang lebih penting seharusnya kita tak boleh menulis artikel yang secara halus berkampanye terhadap salah satu parpol atau menyerang parpol tertentu.

Aturan memang untuk dilanggar. Memang suatu kalimat yang sangat mengasyikkan. Apalagi kalau sudah terbiasa menulis artikel atau komentar. Namun, jika dipikirkan lagi, apa salahnya kita menaati aturan tersebut demi berlangsungnya pesta demokrasi yang jujur dan demokratis. Apa salahnya kita turut menyukseskan tahapan pemilu kali ini, yakni hari tenang. Semuanya memang terserah anda. Mau mengikuti terserah silahkan, mau melanggar silahkan. Tapi jangan menyesal jika perbuatan anda melanggar aturan ini menjadi sejarah kelam yang menjadi cerita anak cucu di masa mendatang.

Daripada menulis artikel yang dilarang saat hari tenang, lebih baik anda menulis artikel yang lain. Misal tentang jalan-jalan, film, pendidikan, olahraga,  atau yang lainnya. Tak kalah menyenangkan sebenarnya sambil menimbang sosok yang akan anda pilih 9 April nanti. Sejenak lepas dari hiruk-pikuk politik tak ada salahnya kan?

Sekian. Selamat menikmati hari tenang, selamat berlibur. Mohon maaf jika ada kekurangan dan kesalahan. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun