Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ekstraksi: Ngapain Aja Sih? (3)

19 Januari 2014   08:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:41 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada episode sebelumnya telah dipaparkan mengenai ekstraksi dengan menggunakan corong pisah plus identifikasinya. Ada yang tanya, memang ekstraksi cuma itu caranya? Capek dong harus ngocok terus. Mana kan lumayan berat. Nonstop lagi. Tenang. Ada Uya Kuya di sini. Duh Uya Kuya lagi. Maksudnya, tenang, masih ada cara lain. Cara apakah itu? Mau tau???? Cepek dulu dong…….

[caption id="attachment_290710" align="aligncenter" width="242" caption="http://amrimu.files.wordpress.com/"][/caption]

Ah becanda. Oke langsung saja. Sebenarnya ada dua cara ekstaksi lagi. Kedua cara ini lebih sering digunakan dibandingkan dengan corong pisah yang terkesan “primitif” dan “bikin capek”.  Dua cara tersebut adalah Ekstraksi Kontinyu dan Ekstraksi Arah Berlawanan. Teknik ekstraksi kontinyu biasa menggunakan alat yang disebut Soxhelt (bukan songket ya >.<). Sedangkan teknik ekstraksi arah berlawanan menggunakan prinsip Craig. Tentu yang ini bukan Craig David. Mana mau Craig David nungguin ekstraksi berjam-jam, mending buat nyanyi dapet duit, ya nggak???

Ekstraksi Kontinyu

Ekstraksi yang menggunakan alat Soxhlet tadi biasa disebut kontinyu karena berlangsung secara terus-menerus. Ekstraksi yang berulang tadi sangat tidak efektif. Pertama pasti capek lah, siapa mau ngocok berjam-jam nonstop. Habis ngocok langsung ke tukang pijet pijet.  Kedua, setelah pengocokan selesai, harus didiamkan dulu sampai mendapat dua lapisan cairan yang terpisah. Pertanyaannya, sampai  kapan misahnya???

Maka dari itu digunakanlah alat Soxhlet ini. Alat ini terdiri dari tiga bagian utama yakni  labu didih, tempat bahan, dan pendingin. Alat ini menggunakan sumber energi panas dari mantel pemanas. Sebelum memulai ritual ekstraksi kita harus menyiapkan sesaji dahulu yang telah disyaratkan oleh embah-embah di bidang Kimia Analitik. Sesajinya berupa pecahan batu bata dan bahan yang akan diekstrak, misal biji kenari (biji ini salah satu yang saya rekomendasikan buat dicoba karena hasilnya lumayan buanyak). Pecahan batu bata (kereweng) dimasukkan ke dalam mantel pemanas. Tujuannya, agar pemanasan berlangsung baik dan merata. Kayak kalau mau buat kue tapi pakai oven jaman dulu yang harus ngasih pasir di bagian bawah oven. Bahan yang akan diekstrak  tersebut harus dimasukkan dalam kertas saring yang telah dimodifikasi menjadi kantong. Terserah buat kantongnya yang penting rapet dan bisa dimasukkan ke alat. Bisa dibuat seperti kantong teh celup.

[caption id="attachment_290712" align="aligncenter" width="351" caption="Mantel Pemanas (http://ersanugraha.com/)"]

13900502611327722801
13900502611327722801
[/caption]

Setelah prosesi-prosesi tersebut selesai, maka kita mulai set peralatan. Jangan lupa mengisi labu didih dengan pelarut yang digunakan. Prinsip pemilihan pelarut sama dengan ekstraksi kemarin yakni mencari kepolaran yang cocok. Bedanya kalau ekstaraksi yang kemarin menggunakan dua pelarut tapi yang ini cuma satu pelarut. Oh iya, hati-hati meletakkan labu didih karena bagian bawahnya tidak flat seperti gelas kimia tapi bundar. Jadi sangat pecah-able kalau tidak hati-hati. Labu didih diletakkan pada bagian paling bawah, menempel sama mantel pemanas. Setelah itu masukkan kantong berisi sampel tadi ke dalam alat. Pasang bagian tempat sampel dengan labu didih. Lalu pasang tempat bahan di atas labu didih. Terakhir pasang pendingin pada bagian paling atas. Pastikan bunyi klik. Eh itu sih masang helm. Maksudnya pastikan sudah terpasang dengan benar dan pas. Kaitkan leher labu didih dan bagian sambungan atas dengan klem. Langkah selanjutnya (panjang bener langkahnya) adalah memasang selang air pada pendingin. Selangnya ada 2. Yang satu buat masuknya air dari keran dan satunya untuk keluarnya air. Kenapa harus dikasih selang air???? Nanti akan diceritakan.

[caption id="attachment_290713" align="aligncenter" width="252" caption="Bagian Soxhlet : Labu didih (2), Tempat Sampel (5), Pendingin (9) (http://upload.wikimedia.org/)"]

13900503981461416426
13900503981461416426
[/caption]

Setelah semuanya siap, mulailah menyalakan mantel pemanas. Untuk pertama aturlah mantel pemanas dengan suhu maksimal. Segera setelah itu nyalakan keran. Setelah beberapa saat, kecilkan temperatur mantel pemanasan pada suhu sedang. Dan tunggu dan lihatlah apa yang terjadi.

Pada kantong berisi kertas saring akan muncul titik-titik cairan. Iniah ekstrak yang keluar dari bahan tadi. Prinsip kerja Soxhlet ini hampir sama dengan sauna. Kalau kita sauna (kita, padahal saya belum pernah >.<) kan di ruang air panas gitu ya. Nah lama-lama tubuh kita keluar keringat buanyak trus jadi langsing deh. Nah keringet kita keluar kan akibat panas yang berlangsung secara terus-menerus. Sama, alat ini juga begitu. Bedanya kalau keringet kita dibuang begitu aja kalau ini malah disimpan (ya mana mau nyimpen keringet,hihi). Di mana menyimpannya? Tentu saja bukan di bank. Kita menyimpannya di pelarut yang kita taruh di labu didih tadi. Nah muncul pertanyaan, apa gak nguap tuh pelarutnya, apa lagi kalau pelarut yang digunakan seperti alkohol yang titik didihnya sekitar 60 derajat Celcius. Pasti nguaplah. Biar gak ilang ke ujung angkasa menembus cakrawala nun jauh di sana, kita pasang tadi pendingin tadi. Pendingin ini akan menyebabkan uap pelarut yang bergerak ke atas akan kembali terkondensasi (berubah jadi cair lagi) sehingga kembali ke bawah. Seperti kalau kita menjerang air. Kalau kita amati di tutupnya panci ada titik-titik air. Titik-titik air itu merupakan hasil kondensasi uap air.

[caption id="attachment_290784" align="aligncenter" width="300" caption="Proses Ekstraksi Kontinyu (eoilvvrr.blogspot.com)"]

13901098891281642846
13901098891281642846
[/caption]

Sampai kapankah ekstraksi ini dilangsungkan? Sampai tidak ada titik-titik cairan yang keluar dari kantong bahan tadi. Artinya, semuanya sudah diperas. Matikan dahulu mantel pemanas dan keran air. Buang air yang masih ada di pendingin. Dan terakhir lepaskan peralatan dengan hati-hati. Hingga langkah ini kita telah mendapatkan hasil berupa ekstrak bahan beserta pelarutnya. Sudah selesai?? Belum. Masih ada satu tahap lagi yakni pemisahan terhadap pelarutnya. Seperti kemarin bisa menggunakan rotavapor. Atau bisa juga menggunakan alat destilasi yang akan saya jelaskan lain waktu. Inilah yang disebut cara ekstraksi kontinyu menggunakan alat Soxhlet.

Ekstraksi Arah Berlawanan

Teknik ekstraksi ini merupakan yang paling ribet. Saya ceritakan prinsipnya saja ya. Alat ini terdiri dari sejumlah besar (bisa 100 atau lebih) tabung pengekstrak yang berfungsi seperti corong pemisah. Kemarin kan corong pemisah itu kerjanya dengan mengocok pelarut dan bahan. Alat ini juga sama yakni dengan mengocok pelarut dan bahan. Setelah pengocokan selesai, juga didapat dua lapisan pelarut. Namun lapisan atas diambil dan dimasukkan ke tabung lainnya yang sudah mengandung pelarut . Pelarut pada tabung yang baru ini sama dengan pelarut pada lapisan bawah tabung sebelumnya. Lalu dikocok lagi, dipindah lagi, begitu seterusnya hingga tabung terakhir. Analoginya sama seperti permainan dakon. Mengisi satu kotak lalu dipindah di kotak lain. Bedanya kalau dakon kan berputar dan tergantung sikon kalau ini terus dan teratur. Semoga ngedong ya para pembaca sekalian, hehe. Kalau masih belum ngedong makanlah buah kedondong.

[caption id="attachment_290719" align="aligncenter" width="593" caption="Alat ekstraksi Craig (kiri) yang sistem kerjanya mirip dengan permainan dakon (kanan). (http://2.bp.blogspot.com/)"]

13900515351720668778
13900515351720668778
[/caption]

Keuntungan ekstraksi dengan cara ini adalah pelarut yang digunakan masih fresh, jadi kemungkinan untuk dihasilkan ekstrak yang lebih banyak menjadi lebih tinggi. Kekurangannya ya itu alatnya maharani (mahal) dan pasti boros pelarut.

Itulah sekelumit kisah tentang ekstraksi. Memang saat ini banyak sekali bahan-bahan alam yang mulai diekstrak. Saya hanya menyarankan agar anda tidak mudah terbuai rayuan sales barang-barang ekstrak. Tapi mulailah kritis apakah barang hasil ekstrak tersebut anda butuhkan dan tidak berbahaya bagi kesehatan anda.

Sekian. Mohon maaf jika ada kekurangan dan kesalahan. Semoga bermanfaat. Salam

Identifikasi : <<< Sebelumnya

Sumber:

Soebagio,dkk. 2005. Kimia Analitik II. Malang: UM Press.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun