Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

[Behind the Scene] Buku Perdana

4 Oktober 2014   00:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:28 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14123311951126497109

Suatu malam di bulan Ramadhan saat saya sedang asyik melihat serial Mahadewa.

[caption id="attachment_327109" align="aligncenter" width="477" caption="Ilustrasi sampul Buku Presiden Jokowi Harapan Baru Indonesia. Foto: Dokpri diberi admin."][/caption]

Sebuah SMS masuk di HP saya. Saya heran siapa yang malam-malam SMS karena saya jarang sekali menerima SMS malam hari. Ternyata pesan tersebut dari Bu Majawati Oen, salah satu teman Kompasianer yang masih tinggal satu kota dengan saya. Beliau memberi kabar gembira. Tapi bukan karena ada ekstrak kulit manggis. Tulisan yang kami kirimkan kepada admin Kompasiana ternyata lolos untuk dijadikan sebuah buku. Tepatnya, buku catatan mengenai Pasangan Jokowi-JK.

Shock, pasti. Seneng, tentu. Tapi saya masih tak habis pikir, saya gitu loh, nulis buku, ah masa sih? Seperti ya dan tidak. Rasanya masih tidak percaya. Mengingat kemampuan saya menulis hanya sebatas ya begitulah, hehe. Saat saya mengumpulkan tulisan, saya nothing to loose saja. Lolos alhamdulillah tak lolos ya diposting saja.

Menulis itu bagi saya seperti traveling. Ada banyak tujuan dan kisah di baliknya. Kadang ada perencanaan kadang pula tanpa perencanaan. Kadang berakhir membahagiakan kadang pula berakhir menyedihkan (baca: diperingatkan admin, hehe). Menemukan hal baru dan mendapat teman baru di perjalanan. Selalu menikmati di setiap prosesnya.

Kalau dibilang jujur artikel yang saya tulis sering tak nyambung dengan sesuatu yang sedang in atau hangat diperbincangkan. Bisa jadi, saya memang tipe yang punya pemikiran sendiri yang tidak dipikirkan oleh orang lain. Aneh ya memang, hehe. Kalau kebetulan ada waktu, saya membagi artikel yang saya tulis di jejaring sosial mesti teman saya bilang, “Kamu punya pemikiran apa sih kok bisa nulis kayak gitu?” Saya, yang merasa tulisan saya aneh bin ajaib hanya bisa pasrah dan berkata,”Lagi kumat nih keponya,hihi”. Jadi, teman-teman kompasianer harap maklum ya dengan perkepoan saya di setiap artikel yang saya tulis, yang penting saya kan gak kepoin rumah tangga orang, #eh.

Kembali lagi ke masalah buku. Buku yang saya tulis memang terkesan berbau politik. Sampai teman-teman saya berkata bahwa saya pendukung fanatik Jokowi-JK. Saya hanya bisa tersenyum. Memang, saya akui saya simpatik dengan Jokowi-JK. Tapi, rasa simpatik yang saya miliki, saya wujudkan dengan mengkritisi hal-hal mengenai kinerja beliau. Bagi saya, simpatik terhadap seseorang boleh, yang penting jangan fanatik sempit. Simpatik yang membangun. Mengapresiasi  saat yang bersangkutan memiliki prestasi dan memberi saran, kritik, dan pendapat saat ada kekurangan. Tentunya dengan jalur yang baik. Dan, menurut saya, melalui sebuah tulisan adalah salah satu cara efektif.

Melalui tulisan ini, saya mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada admin Kompasiana. Berkat kinerja tak kenal lelah, Kompasiana bisa eksis se eksis-eksisnya. Semakin banyak orang yang ingin mengembangkan minat di bidang penulisan. Kompasiana menjadi acuan banyak orang untuk mencari informasi. Menjadi asa bagi orang yang ingin menerbitkan tulisannya. Tentunya, menjadi sesuatu, yang tak hanya sebagai alat bagi perkembangan demokrasi kita.

Bagi saya, K sudah seperti bukan rumah lagi, tapi tempat nongkrong yang paling gokil in the dodol ways. Bisa betah berlama-lama traveling dari satu artikel ke artikel lain. Bisa ber-haha-hihi dan saling bertukar pendapat. Bisa menemukan hal baru dan saya bisa bergumam “Oh ternyata begitu toh”. Bisa bertemu alias kopdaran dengan teman-teman Kompasianer (meski saya hanya cuma sekali ikut, hehe). Bisa ikutan kuis eh lomba maksudnya dan yang paling saya senang bisa berkesempatan ikut turut ambil bagian dalam suatu naskah buku (wah ini yang bikin terharu). Pokoknya komplit. Sayangnya, beberapa bulan ini intensitas saya mengunjungi K semakin jarang akibat kesibukan, hiks.

Ya sudah begitu saja. Tape uli buah kedondong, beli dong , hehehehe.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun