Siapa yang akan tahu bencana akan datang. Siapa yang menduga bencana besar akan melanda. Setelah bencana, penanganan pengungsi dan sebagainya menjadi fokus. Berbagai pihak bekerja keras.
Diantara sekian pihak yang melakukan upaya tanggap bencana, ada salah satu pihak yang sangat berjasa. Mereka adalah pengelola akun twitter komunitas-komunitas dan pusat informasi “independen”. Mereka tidak kenal lelah mengabarkan update terkini gambaran kondisi di lapangan. Gambaran ini berasal dari relawan/orang yang mengabarkan langsung. Meski hanya terbatas 140 karakter, namun informasi ini sangat penting. Informasi ini menyangkut berbagai hal yang belum dapat dijangkau oleh media mainstream, antara lain mengenai titik pengungsian, bantuan yang masih dibutuhkan, dan akses jalan yang masih dapat dilalui. Mereka akan melakukan Retweet dari twit para relawan atau orang yang mengabarkan.
[caption id="attachment_295714" align="aligncenter" width="411" caption="Timeline akun twitter @infobatu (Dok. Pri)"][/caption]
Akun-akun twitter tersebut menjadi jujugan tercepat untuk mengakses informasi. Bahkan, sebelum media mengabarkan suatu berita, pada akun twitter tersebut sudah ada. Tak hanya itu, akun-akun twitter tersebut juga berjasa mengkoordinasikan bantuan baik materi maupun tenaga untuk dikirimkan di titik-titik pengungsian yang tepat.
[caption id="attachment_295713" align="aligncenter" width="407" caption="Timeline akun @infomalang (Dok.Pri)"][/caption] [caption id="attachment_295715" align="aligncenter" width="411" caption="Timeline akun twitter @BackpakerMLG (Dok. Pri)"][/caption]
Inilah salah satu kekuatan jurnalisme warga. Akun-akun twitter tersebut meski hanya populer di kalangan masyarakat sekitar kota, namun menjadi rujukan utama. Semoga para pengelola akun ini diberi kekuatan dan kelancaran dalam usaha membantu bencana ini. Juga para relawan yang tak kenal lelah megabarkan kondisi terakhir di lokasi bencana dan tempat pengungsian. Semoga dengan berbagi, meski terlihat sederhana tapi sangat bermanfaat bagi mereka yang sedang membutuhkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H