Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Belajar Bersabar Tidak Turun dari Kereta Api saat Tertahan Sinyal Dekat Stasiun

18 Juli 2024   08:00 Diperbarui: 18 Juli 2024   08:09 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Momen mendekati stasiun pemberhentian adalah momen yang ditunggu oleh pengguna jasa layanan kereta api.

Terlebih, jika mereka sudah melakukan perjalanan jauh, semisal lebih dari 12 jam. Belum lagi, jika perjalanan dilakukan dengan naik kereta api kelas ekonomi yang saling adu dengkul. Keinginan untuk segera turun dari kereta api begitu tinggi. Belum lagi, jika ada keluarga, teman, atau sanak saudara yang sudah menjemput di stasiun dan menanyakan sampai di mana posisi mereka.

Alhasil, ketika suara pengumuman dari dalam kereta bersuara bahwa kereta akan tiba di stasiun tujuan, para penumpang pun segera berduyun-duyun menuju pintu kereta. Padahal, suara pengumuman tersebut juga mencakup imbauan bagi para penumpang untuk tetap duduk di tempat duduk mereka sampai kereta api berhenti sempurna di stasiun.

Apesnya, imbauan ini seakan menjadi angin lalu. Seringkali, saya menemukan penumpang KA Lokal dan KAJJ berebut untuk lebih dulu menuju pintu kereta. Tak jarang, mereka sudah siap untuk membuka pintu kereta sendiri meski kereta masih berjalan.

Tentu, kegiatan ini cukup membahayakan. Terlebih, jika kereta api yang mereka naiki belum sepenuhnya tiba di peron stasiun. Pada kondisi tertentu, kereta api tertahan sinyal masuk stasiun. Dengan adanya penahanan sinyal ini, maka otomatis kereta harus berhenti beberapa ratus meter di dekat stasiun.

Banyak penumpang yang mengira bahwa kereta sudah tiba di stasiun karena berhenti cukup lama. Terlebih, jika mereka naik di kereta ujung atau kereta yang sering tidak mendapatkan peron. Beberapa kali, saya melihat penumpang kereta membuka pintu kereta saat kereta api tertahan sinyal masuk. Otomatis, mereka kaget karena di luar pintu kereta bukanlah peron atau area stasiun, tetapi semak belukar, jalan raya, atau bahkan sungai.

Setiap stasiun memiliki sistem persinyalan untuk mengatur aktivitas kereta masuk dan keluar stasiun - Dokpri
Setiap stasiun memiliki sistem persinyalan untuk mengatur aktivitas kereta masuk dan keluar stasiun - Dokpri

Kurangnya petugas di dalam kereta memang menjadi salah satu alasan penumpang membuka pintu kereta sendiri. Jika ada petugas, seperti Polsuska, mereka biasanya tegas melarang penumpang untuk membuka pintu hingga kondisi di luar aman dan kereta berhenti sempurna.

Lantas, mengapa kereta api harus tertahan?

Sebenarnya, ada banyak alasan kereta api tertahan masuk stasiun. Bisa karena ada rangkaian kereta yang masih berada di jalur yang akan disinggahi. Bisa juga karena ada proses langsiran kereta atau hal-hal teknis lain yang membuat jalur kereta yang akan dilewati belum aman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun