Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Riuh Diskusi dalam Komentar Channel You Tube, Hal Tak Kalah Berharga dari Sekadar Monetisasi

1 April 2023   09:00 Diperbarui: 1 April 2023   08:58 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Per Januari 2023 lalu, channel You Tube saya akhirnya berhasil dimonetisasi oleh pihak You Tube.

Butuh waktu setahun lebih sejak saya mulai niat membuat konten dan menyunting video agar bisa mendapatkan status monetisasi tersebut. Bahagia? Tentu. Bangga? Apalagi. Siapa sih yang saat ini tidak bangga dan bahagia jika channel You Tubenya sudah monet -- istilah umum monetisasi.

Bagi para You Tuber yang baru saja merintis channel You Tube, tentu saja hal tersebut akan sangat membanggakan. Bukankah kebanyakan orang membuat channel You Tube adalah untuk mendapatkan uang? Meski banyak dari mereka yang sudah merasakan gajian mengatakan bahwa perjuangan akan lebih berat setelah mendapatkan status monet.

Saya juga menyadarinya ketika penghasilan awal saya meski tidak kecil juga tidak bisa dikatakan besar. Namun, setelah menjalani beberapa waktu, akhirnya saya membuat kesimpulan bahwa sebenarnya bukan status monet saya atau pundi rupiah yang saya dapatkan yang membuat saya ketagihan untuk membuat konten.

Ada satu hal yang begitu saya semangat untuk melakukannya. Tak lain, riuh komentar yang mampir di kanal You Tube saya. Komentar tersebut datang dari berbagai kalangan yang mengomentari video yang saya bagikan. Sama seperti menulis di Kompasiana, saya juga memiliki standar dalam membuat konten You Tube. Walau harus saya akui memang untuk masalah teknik pengambilan gambar, kualitas video saya masih jauh dari harapan, tetapi setidaknya saya mencoba memberikan ruang diskusi lebar dalam setiap konten.

Saya tidak mau hanya menggambarkan paparan dangkal saat saya menerangkan perjalanan video yang saya ambil. Memang, kebanyakan video yang saya ambil merupakan video berisi perjalanan naik BRT. Alasan yanag mengambil niche ini karena masih jarang orang yang melakukannya dan murah meriah dalam hal produksi. Hanya perlu beberapa ribu untuk naik BRT sehingga saya bisa melakukannya berkali-kali untuk banyak konten.

Nah, BRT di Indonesia meski penyebutan ini sebenarnya salah kaprah adalah model transportasi yang penuh dengan diskusi. Hampir setiap video yang saya ambil selalu ada ruang untuk didiskusikan. Dari kegiatan saya menunggu bus, naik bus, melakukan pembayaran, duduk di dalam bus, turun dari bus, transit atau meninggalkan halte, semuanya sangat asyik untuk didiskusikan.

Tiga hal yang paling sering menjadi topik diskusi adalah mengenai masalah halte, rute, armada, dan pembayaran. Meski ada beberapa topik lain yang juga menarik, tetapi tiga rute tersebut kerap menjadi titik fokus dalam komentar yang masuk.

Masalah halte menjadi masalah yanag kerap mampir dalam channel You Tube saya. Bagaimana tidak, permulaan video saya hampir sebagian besar dimulai dari halte. Jika disejajarkan dengan ibadah, aktivitas di halte adalah niat untuk melakukan perjalanan dengan BRT. Tanpa niat yang kuat, maka iman kita akan lemah dan beralih ke kendaraan pribadi.

Aneka komentar yang masuk kerap melakukan komplain masalah halte. Beberapa diantara mereka yang juga pernah melakukan perjalanan yang sama  dengan saya mengamini denga napa yang saya alami. Beberapa lainnya, yang belum pernah melakukan perjalanan takut dan akhirnya enggan naik BRT karena menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri bagaimana tidak layaknya suatu halte.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun