Perayaan Idul Adha tahun ini menjadi spesial bagi warga muslim di Filipina.
Pasalnya, melalui Keputusan Presiden Nomor 1.189, Duterte menyatakan Idul Adha resmi menjadi hari libur nasional mulai tahun ini. Penetapan hari libur ini dilakukan pada 15 Juli lalu. Duterte menetapkan untuk tahun ini, hari libur Idul Adha jatuh pada tanggal 20 Juli 2021 sama dengan hari libur Idul Adha di Indonesia. Perayaan Idul Adha di Filipina dicanangkan oleh Presiden Duterte sebagai Festival of Sacrifice.
Keputusan ini tentu sangat menggembirakan bagi warga muslim yang menjadi minoritas di negara tersebut. Artinya, ada dua hari besar umat muslim yang ditetapkan sebagai hari libur nasional. Sebelumnya, Pemerintah Filipina telah menetapkan Hari Raya Idul Fitri sebagai hari libur nasional selama enam hari.
Penambahan hari libur satu hari ini membuat hari libur reguler nasional di Filipina kini menjadi 11 hari. Sebelumnya, ada beberapa perayaan keagamaan memang sudah dijadikan hari libur. Beberapa diantaranya sama dengan hari libur yang ada di Indonesia yakni Natal, dan Wafatnya Isa Almasih. Ada pula hari libur nasional yang digunakan untuk memperingati peristiwa bersejarah. Diantaranya adalah Rizal Day (peringatan kematian Jose Rizal), Hari Pahlawan (31 Agustus), Hari Kemerdekaan (12 Juni), dan Hari Bonifacio (peringatan kematian Andres Bonifacio).
Banyak warga muslim -- terutama di Filipina selatan -- sangat mengapresiasi keputusan ini. Meski masih dalam kondisi pandemi, dengan adanya libur nasional ini umat muslim merasa sangat dihargai. Beberapa warga muslim mengucap syukur atas keputusan Presiden Duterte yang mulai berlaku pada tahun ini.
Perayaan Idul Adha sendiri harus mengikuti standar karantina kewilayahan yang tengah berlangsung. Tentu, bagi daerah yang kini sedang dalam masa ECQ (karantina ketat), maka shalat Idul Adha tak boleh dilakukan secara bersama di dalam masjid. Namun, untuk daerah yang sedang dalam masa MECQ dan GCQ (karantina kewilayahan menengah dan rendah), salat Idul Adha dilakukan boleh dengan berjamaah di masjid tetapi dengan protokol kesehatan ketat.
Sama dengan Indonesia, jamaah haji asal Filipina juga tak bisa melakukan ibadah haji ke tanah suci. Menurut pihak terkait, tahun ini ada sekitar 7.054 jemaah haji asal Filipina yang gagal berangkat tahun ini. Memang, pada tahun ini Pemerintah Arab Saudi hanya membatasi haji bagi mereka yang memang sudah tinggal di sana. Mereka melarang jamaah haji asal luar negeri karena penyebaran covid-19 yang masih mengganas.
Satu hal yang menjadi catatan perayaan Idul Adha di Filipina adalah banyaknya tenaga kerja asal Filipina yang bekerja di luar negeri (OFW) berkurban bagi keluarganya di tanah air. Mereka biasanya adalah OFW yang sudah memeluk muslim.
Seperti yang diceritakan oleh rekan saya yang tinggal di Laguna, tantenya yang bekerja di Singapura selalu menyempatkan untuk berkurban bagi keluarganya di Filipina. Rekan saya yang asli Ilocos Norte tersebut kerap pulang kampung ke wilayah paling utara di Filipina tersebut untuk membantu penyembelihan kurban sebelum pandemi.
Meskipun keluarga besarnya masih menganut agama Katolik, tetapi tantenya tidak pernah absen berkurban kambing. Momen Idul Adha pun menjadi momen penghangat keluarga meski sedang bekerja di luar negeri. Kebetulan, tante teman saya tersebut sudah berpindah agama menjadi muslim dan menikah dengan orang Singapura. Walau demikian, ia tak lupa berbagi kebahagiaan dengan keluarganya di kampung halaman.