Anda mungkin akan dihadapkan pada suatu kontroversi. Sekiranya, pada suatu hari nanti Anda dihadapkan pada kontroversi tersebut, bagaimana Anda menyikapinya? Silakan pertanyaan ini dijawab dalam waktu satu menit.
Setiap manusia akan dihadapkan pada kontroversi. Ada yang positif ada yang negatif. Setiap orang bisa memberikan penilaian pada diri kita. Sikap yang kita lakukan adalah bijaksana, lapang dada, dan menerima kritikan dari orang lain. Kontroversi adalah hal biasa yang kita hadapi pada kehidupan maupun pekerjaan kita. Terima kasih.
Saya masih mengenang pertanyaan yang dilemparkan oleh Choky Sitohang pada malam Pemilihan Puteri Indonesia 2010 tersebut. Sosok wanita cantik berselempang Daerah Istimewa Yogyakarta menjawab pertanyaan itu dengan baik walau sedikit terbata-bata. Tak disangka, pertanyaan itu menjadi kenyataan yang dialami wanita tersebut 10 tahun kemudian.
Dokter Reisa, sosok wanita itu kini mendapat perhatian lebih karena menjadi juru bicara Gugus Tugas Nasional Penanggulangan Wabah Covid-19. Berkat kehadirannya, banyak yang menilai kini corona tak lagi mengerikan lantaran setiap berita akan keluar dari mulut peraih gelar Puteri Indonesia Lingkungan 2010 itu. Meski, sama dengan pertanyaan di babak TOP 3 Puteri Indonesia 2010 yang ia jawab, kini pun ia juga harus menghadapi kontroversi.
Di balik kontroversinya, banyak yang belum mengetahui bahwa dalam mencapai kesuksesan yang ia raih, terlebih dalam bidang komunikasi massa, dokter Reisa harus menjalani banyak lika-liku kehidupan. Salah satunya tentu saat ia mengikuti dua ajang kontes kecantikan yakni Puteri Indonesia dan Miss International. Lalu, apa saja fakta di balik keikutsertaan dokter Reisa saat mengikuti kedua ajang tersebut?
Awalnya hanya iseng untuk mendaftarkan diri
Dalam sesi pageant session yang dipandu oleh Gandhi Fernando, pemilik nama asli Reisa Kartika Sari ini mulanya tidak berniat untuk mengikuti Pemilihan Puteri Indonesia. Ia yang masih menjalani praktik di sebuah rumah sakit hanya iseng mengisi formullir pendaftaran di Graha Mustika Ratu sembari berangkat ke tempat kerjanya.
Ternyata, pendaftaran Pemilihan Puteri Indonesia untuk wilayah domisilinya yaitu Banten sudah ditutup. Makanya, dokter Reisa mendaftarkan diri pada Pemilihan Puteri Indonesia Provinsi DIY dan berhasil mewakili DIY ke ajang itu sesuai KTP yang dimilikinya.
Tidak memiliki target khusus untuk menang
Lantaran hanya iseng, dokter Reisa tidak memiliki target khusus untuk menang. Meski, ia mengaku siapapun yang mengikuti sebuah perlombaan pasti ingin menang. Ia mengaku lebih berusaha untuk enjoy menjalani karantina sambil mencari banyak teman dan pengalaman.