Saya sebenarnya bukan tipe orang yang rajin untuk melihat hal-hal yang trending, baik di Instagram maupun di You Tube karena memiliki preferensi tersendiri mengenai minat yang akan saya ikuti. Kontes kecantikan misalnya. Makanya, jika ada hal-hal yang berbau hot trending dan ramai dibicarakan oleh masyarakat Indonesia, maka otomatis hal itu langsung saya skip.
Tapi tidak dengan fenomena yang dibuat oleh seorang wanita asal Kertosono ini. Siapa lagi kalau bukan Rahmawati Kekeyi Putri Cantika, twenty five, Indonesia. Seminggu belakangan, feed Instagram, twitter, dan YouTube semua seakan tentangnya. Walau mulanya saya juga abai, tetapi lama-lama juga kepo. Ada apa sih sebenarnya? Dan mengapa membawa nama Rinni Wulandari, penyanyi favorit saya sejak SMA?
Ternyata, Kekeyi baru saja membuat lagu yang dirasa mirip dengan lagu Aku Bukan Boneka milik Rinni. Praktis, saya pun memutar lagu berjudul Keke Bukan Boneka itu. Ya memang, pada bagian refferen yang begitu mirip. Lagu itu semakin mirip ketika Rinni sendiri menyanyikan bagian refferen tersebut dengan suara yang masih cetar membahana.
Praktis, memmbaca komentar netizen Yang Maha Benar pun saya lakukan. Dan betapa mengerikannya, hampir semua komentar di lagu itu menghujat Kekeyi yang dibilang menjiplak, suara fals, dan banyak yang menyentuh fisiknya. Ada pula yang mengatakan lebih baik ia membuat video mukbang petasan atau memandikan harimau Sumatera. Astaghfirullah, meski ini masih momen lebaran ternyata tak membuat netizen bisa ramah dalam kolom komentar.
Kekeyi semakin mendapat hujatan ketika ternyata ada beberapa temannya yang berada di video klip tersebut dan bertindak sebagai penari latar menjauhinya. Alasannya, Kekeyi dianggap tidak bisa berterima kasih dan ada masalah lain. Lah, saya kok jadi ikut-ikutan kepo tetapi saya mencoba menarik sebuah kesimpulan bahwa apapun yang dilakukan oleh Kekeyi maka akan selalu menjadi hujatan. Dan apapun itu, yang jelas Kekeyi terlihat masa bodoh tetap mengunggah konten demi konten.
Masalah lagu yang dibuat oleh Kekeyi, saya tidak bisa berkomentar banyak. Alasannya, dibilang plagiat penuh nyatanya juga tidak karena dari awal lagu ini memiliki susunan nada yang berbeda. Namun, sebuah lagu akan selalu diingat dari bagian refferen. Bagian ini akan menjadi ikon yang akan dikenang oleh mereka yang mendengarkan lagu terutama yang menggemarinya.
Kemunculan lagu Aku Bukan Boneka pada tahun 2007 sungguh fenomenal. Siapa sih yang tidak tahu lagu ini? Di TV dan radio bahkan di unduhan mp3 warnet lagu ini banyak tersedia. Pertanyaanya, sebegitu tidak tahukah sang pencipta atau komposer lagu yang akan dinyanyikan oleh Kekeyi terhadap lagu ini?Â
Atau dari Kekeyi sendiri, apakah tidak tahu keberadaan lagu ini sendiri? Kalau dilihat dari usia Kekeyi yang sudah di atas 25 tahun. Paling tidak saat lagu Aku Bukan Boneka diputar, ia duduk sekitar bangku SMP. Dengan genre remaja yang begitu kental, tidak tahu lagu ini juga menjadi hal yang cukup unik lantaran juga sering diputar pada saat classmeeting atau acara pensi sekolah.
Tapi itu hak Kekeyi sendiri yang jelas lagu ini menjadi trending dan malah Rinni Wulandari kembali dikenang. Rinni masih dianggap sebagai salah satu penyanyi wanita terbaik jebolan ajak Indonesian Idol. Rinni masih memiliki suara yang ciamik sama bagusnya dengan saat awal kemunculannya dulu. Walau, saat ada sesi wawancara dengan dirinya, ia mengaku lagu ini sudah tak cocok dengan dirinya lagi karena ia sudah berkeluarga dan memiliki anak sedangkan lagu Aku Bukan Boneka sangat pas untuk mereka yang beranjak dewasa.
Selain dikenang kembali, apa yang dilakukan Rinni juga patut mendapatkan apresiasi. Ia bahkan berterima kasih pada siapapun yang menggaungkan lagunya lagi. Ia bahkan mendoakan Kekeyi agar apa yang dilakukan selebgram itu bisa membawa kebaikan.Â
Ia juga prihatin Kekeyi dihujat netizen dengan begitu masif. Bahkan, Rinni sendiri juga mendapat hujatan karena dianggap pansos. Rinni memberikan pelajaran dengan bertindak tegas terhadap sang penghujat karena membawa nama anaknya. Ini juga menjadi pelajaran bagi netizen agar tidak mudak menghujat orang lain.