Jika biasanya dianjurkan, kini kegiatan mudik ke kampung halaman menjadi hal terlarang. Rasa kangen yang tak tertahankan pun muncul lantaran tidak bisa diobati dengan bertemu secara langsung. Rasa kecewa, sedih, dan tentunya gundah gulana akan bersemayam di dalam hati.
Meski demikian, kita harus sadar bahwa larangan mudik ini memang bertujuan baik agar pemutusan penyebaran covid-19 bisa berjalan dengan efektif dan cepat. Mudik pun berubah dari mudik offline menjadi mudik online. Lalu, apa saja yang perlu kita persiapkan dalam melakukan mudik online ini?
Pertama, tentunya niat yang ikhlas. Kita niatkan mudik online yang dilakukan secara panggilan video atau suara memang bertujuan untuk bersilaturahmi. Tidak hanya kepada orang tua atau saudara kandung saja, melainkan kepada keluarga besar atau handai tolan lainnya.
Mudik secara online bukan berarti memutus silaturahmi dengan mereka yang kenal dekat dengan kita. Kita niatkan dengan mudik secara online, hubungan yang bisa saja renggang terutama sejak wabah covid-19 ini menyebar, bisa kembali erat.
Dengan niat ikhlas, kita juga masih bisa berkirim salam dengan mereka yang belum bisa bertemu dalam kesempatan panggilan online tersebut. Kita juga bisa memberikan ucapan belasungkawa kepada sanak saudara yang meninggal atau ikut mendoakan bagi mereka yang sedang sakit.
Dengan niat yang ikhlas pula, melalui mudik secara daring, kita masih bisa memberi angpao atau galak gampil kepada mereka yang masih kecil. Kegiatan yang juga kita lakukan ketika mudik secara langsung di kampung halaman. Tentu, melalui dompet digital yang kini mulai marak, kegiatan tersebut bisa dilakukan.
Persiapan kedua tentu adalah teknologi pendukung yang diperlukan. Ponsel, laptop, jaringan internet, dan lain sebagainya. Berbagai teknologi ini sebaiknya sudah dipersiapkan beberapa hari sebelum mudik daring dilakukan. Jangan sampai, ketika ada niat untuk melakukan panggilan video, piranti yang diperlukan masih belum tersedia.
Kita masih harus mencari laptop, ponsel, atau piranti lain ketika ada panggilan video. Atau juga, ketika panggilan video dilakukan, koneksi yang digunakan tidak stabil. Sering putus, macet, atau tidak terdengar suaranya dengan baik. Kalau sudah begini, rasanya mudik online menjadi kegiatan yang tidak efektif dan menyenangkan. Rasa kangen yang harusnya bisa terobati dengan bertatap muka dalam kamera menjadi terganggu.
Langkah antisipiasinya adalah melakukan tes panggilan dahulu sebelum mudik online dilakukan. Beberapa hari sebelum mudik online, kita pastikan jaringan yang digunakan stabil dan piranti dalam keadaan prima. Alangkah lebih baik sebenarnya kalau ada fasilitas wifi di dalam rumah agar tidak terjadi kehabisan kuota saat panggilan tengah berlangsung. Jika tidak, memastikan kuota internet dalam keadaan cukup juga perlu dilakukan. Alangkah lebih baik pula jika melakukan panggilan dengan bantuan LCD dan layar proyektor agar semua anggota keluarga bisa melihat anggota keluarga lain dengan lebih jelas.
Persiapan terakhir adalah waktu mudik online yang bisa disepakati. Ini penting agar semua anggota keluarga bisa berkumpul dengan lengkap. Kalau bisa, jangan sampai ada satu pun anggota keluarga yang tidak bisa hadir dalam satu ruangan. Nantinya, kerabat di seberang akan menanyakan kehadiran setiap anggota keluarga. Dengan muncul di layar, kegiatan mudik online pun akan berlangsung dengan lancar.
Biasanya, ada WAG keluarga besar yang memuat beberapa keluarga kecil. Agar maksimal, bisa saja satu keluarga besar tersebut menyepakati kapan dilakukan panggilan video secara bersama-sama. Selepas Salat Id misalnya.