Saya tidak membayangkan sebelumnya bahwa Ramadan tahun ini menjadi salah satu Ramadan tersulit yang pernah saya alami. Tak usah banyak narasi, pandemi covid-19 adalah alasannya.Â
Saya menata kembali aneka rencana yang saya susun beberapa bulan sebelum Ramadan menjelang. Jika sebelumnya saya ingin menjalankan Ramadan dengan sedikit euforia berjumpa dengan kawan lama, kini hal itu tak akan bisa terlaksana.
Momen Ramadan pun menjadi momen belajar di masa sulit. Belajar untuk bisa bertahan dari segala ketidakpastian yang terjadi  saat ini.
Pertama, saya belajar untuk memutuskan dengan segera beberapa pilihan yang harus saya ambil. Salah satunya adalah pulang ke Malang sebelum karantina wilayah atau PSBB diberlakukan di beberapa kota.Â
Awalnya, saya sempat ragu untuk ke Malang jauh sebelum pandemi semakin meluas. Ada rasa bimbang mengenai pekerjaan saya di Yogyakarta yang belum bisa saya tinggalkan.
Namun, saya kemudian berpikir bahwa berkumpul bersama keluarga di rumah adalah modal utama untuk bisa suskes melewati masa sulit ini. Daripada bingung di perantauan, saya memutuskan untuk pulang.Â
Toh, secara perlahan, pekerjaan saya bisa dikerjakan dari rumah. Akhirnya pada Ramadan kali ini saya belajar untuk bisa mengambil keputusan penting dalam masa sulit. Dan, tidak melakukan buka bersama di luar rumah adalah keputusan penting lain yang walau sulit tetapi harus saya lakukan.
Kedua, pada Ramadan ini saya ingin menelaah lebih banyak mengenai kisah-kisah orang-orang terdahulu yang bisa saya ambil. Saya memiliki waktu cukup banyak untuk menelaah isi dari Al-Quran, buku sejarah, dan berbagai bacaan lain yang bisa saya pelajari.Â
Terutama, belajar bagaimana orang dulu bisa bertahan dari kondisi sulit, semisal perang, wabah penyakit, atau pun bencana alam.
Aneka kisah tersebut sudah banyak terlukis dan tinggal niat kita untuk mempelajarinya. Seharusnya, dengan teknologi yang maju sekarang ini, bukan hal mustahil untuk bisa keluar dari masalah yang ada.Â
Hanya saja, kadang pikiran yang tidak jernih, penuh dengan was-was, membuat otak tidak bisa mencerna dengan baik proses untuk keluar dari masalah tersebut.