Berita yang tercetak seakan memiliki validitas yang lebih tinggi. Atas alasan itu pula, membaca surat kabar pada papan baca menjadi kegiatan rutin yang dilakukan oleh sebagian orang.
Sayangnya, kegiatan membaca di papan baca itu kini menjadi kegiatan terlarang semasa pandemi virus covid-19. Larangan berkumpul dalam jumlah besar membuat papan baca mau tidak mau menjadi salah satu zona merah untuk dikunjungi.Â
Selain berpotensi menularkan penyakit akibat kontak dekat antar pembaca surat kabar, kondisi papan baca yang kebanyakan kotor dan tidak terawat membuat probabilitas adanya virus covid-19 menjadi lebih besar. Bukan rahasia umum jika tempat ini tak mendapat perhatian besar.
Meski demikian, ketika saya membeli obat di sebuah apotek di kawasan Kasin Kota Malang, papan baca yang digelar oleh seorang pedagang surat kabar masih ramai oleh orang yang membacanya.Â
Sopir angkot, pengemudi ojek daring, pedagang kue keliling, hingga beberapa warga yang sedang melintas menyempatkan diri untuk membaca berita yang sudah terbit pada pagi itu.Â
Larangan berkumpul dalam jumlah banyak seakan tidak mereka gubris. Terlebih, saat ini Kota Malang belum menerapkan aturan PSBB. Jumlah penderita positif covid-19 di kota ini bagi sebagian orang masih rendah. Atas alasan inilah bisa jadi kegiatan berkumpul masih mereka lakukan termasuk di papan baca ini.
Alasan lain yang dikemukakan oleh seorang warga yang saling berbicara satu sama lain dengan menggunakan masker kain adalah kejenuhan yang dialaminya.Â
Terus-menerus berada di rumah dan mengakses berita melalui ponsel membuatnya bosan. Dan dengan papan baca inilah, ia bisa membunuh kebosanan itu karena bisa membaca bersama dengan warga lain yang juga butuh berita.
Akses berita yang gratis dan langsung pada topik yang dibahas membuat papan baca menjadi primadona. Tak perlu menghabiskan kuota banyak untuk mendapatkan berita dan tak perlu ketagihan untuk mengakses berita lain yang sering muncul pada layar ponsel.
Dan tentunya, tak perlu risau dengan aneka berita yang bisa jadi belum tentu kebenarannya yang kini memenuhi layar ponsel.