Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Pageant Sessions", Alternatif Tontonan Penggemar Kontes Kecantikan di Tengah Pandemi

19 April 2020   07:00 Diperbarui: 22 April 2020   12:29 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pageant sessions kini banyak dilirik pageant lover- YT Gandhi Fernando (Tangkapan layar PribadI)

Tak dinyana, olok-olokan itu malah berbuah manis karena pihak Miss Universe sendiri bahkan meminta peserta lain setelah Zizi -- panggilan akrabnya -- untuk melakukan apa yang dilakukan wakil Indonesia itu.

Kejadian para peserta kontes kecantikan yang marah-marah dan kesal karena unplaced alias tidak lolos ke babak selanjutnya juga menjadi cerita unik sendiri.

Cerita ini hampir dituturkan oleh sebagian besar narasumber. Mereka kerap kaget saat berada di balik panggung selepas pengumuman babak 20, 16, 15, atau bahkan 13 besar.

Padahal, jika menyimak penuturan wakil Indonesia yang ada menjadi tamu tersebut, rata-rata mereka sudah tak mempermasalahkan hasilnya, baik melaju atau terhenti. Yang penting, mereka tidak menunjukkan drama seperti itu di belakang panggung. Budaya sungkan yang dimiliki bangsa Indonesia bisa jadi penyebabnya. Marah-marah ketika kalah kok rasanya tidak etis.

Drama dengan teman sekamar saat karantina juga jadi cerita yang menarik. Ada yang jadi teman dekat tapi tak jarang pula memiliki konflik dengan mereka.

Bukan hal mudah memang tinggal bersama dengan orang baru sari negara lain dengan kebudayaan dan kebiasaan yang sangat berbeda.

Selain drama tersebut, drama saat mengenakan kostum nasional (natcos) menjadi cerita tersendiri. Bagaimana wakil Indonesia tertatih-tatih dalam menyusun dan mengenakan natcos jadi kisah yang menarik disimak. 

Bukan hal mudah membawa, merakit, dan berjalan sambil beratraksi dengan kostum yang cukup ribet itu. Drama natcos ini juga termasuk para peserta dari beberapa negara yang tidak mau membantu peserta lain saat kesulitan. Padahal, mereka sebenarnya bisa membantu lantaran dalam posisi mengenakan natcos yang lebih simpel.

Selain drama pageant, alasan dan motivasi narasumber dalam mengikuti pageant juga patut disimak. Mulai dari yang iseng, sudah terdoktrin sedari kecil, hingga alasan lain menjadi keunikan tersendiri. 

Memang, dari beberapa penuturan narasumber, rata-rata mereka sedang mengalami gap year, baru lulus kuliah atau ada jeda kosong.

Alasan paling unik tentu saja tercetus dari mereka yang awalnya tidak niat 100% dan baru mengumpulkan berkas pendaftaran pada menit-menit akhir. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun