Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Momen Salah Sebut Pancasila dan Dukungan bagi Para Pemenang Puteri Indonesia 2020

7 Maret 2020   06:38 Diperbarui: 7 Maret 2020   10:22 4071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayu Maulida dari Jawa Timur menerima mahkota Borobudur dari Frederika Alexis Cull. - https://transindonesia.co

Luar Biasa
Itulah yang dirasakan oleh pageant lover Indonesia dan penikmat ajang kecantikan Puteri Indonesia. Akhirnya gelaran Puteri Indonesia 2020 berhasil dilaksanakan dengan menampilkan budaya NTT sebagai tema tahun ini.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, kemeriahan acara sangat terasa sejak awal saat tiga besar Puteri Indonesia edisi 2019 tampil menari dengan para penari dari NTT.

Tiga ratu kecantikan dunia, yakni Miss Universe, Miss International, dan Miss Supranational yang hadir juga membuat panggung serasa meriah. Mereka semua memiliki pesan untuk mencintai diri sendiri, percaya diri, dan semangat untuk meraih hasil terbaik dalam hidup.

Di tengah pesismisme akan penyakit menular dan ketidakpastian ekonomi, pesan ini seakan menjadi suntikan semangat bagi siapa saja, tak hanya kepada 39 finalis tetapi kepada seluruh masyarakat Indonesia yang menyaksikan acara ini.

Tahun ini memang meriah karena banyak peserta yang beberapa bulan sebelumnya sudah diunggulkan untuk bisa maju ke babak selanjutnya. Uniknya, pada pemanggilan 11 besar Puteri Indonesia 2020 ini, tak satupun wakil dari DKI Jakarta yang masuk ke babak semifinal tersebut. Enam wakil DKI Jakarta harus gigit jari dan merelakan 11 tempat kepada puteri daerah lain.

Dari kesebelas nama tersebut, rata-rata mereka adalah yang dijagokan. Antara lain Jawa Tengah, Sumatera Barat, Sumatera Utara, NTT, Bali, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, dan Maluku.

Papua Barat menjadi salah satu nama yang berhasil masuk meski tidak diunggulkan. Sementara wakil dari Kalimantan Timur menjadi semi finalis dengan posisi voting tertinggi. Kesebelas nama tersebut langsung memberikan petikan kalimat untuk dijurikan yang akan dikerucutkan lagi menjadi 6 besar untuk mendapatkan pertanyaan dari dewan juri.

Akhirnya, munculah perwakilan dari Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Barat, NTT, dan Maluku yang berhasil masuk babak 6 besar. Secara acak mereka mendapat kesempatan untuk menjawab pertanyaan dalam waktu 30 detik.

Wakil dari Bali menjadi salah satu finalis yang menarik perhatian. Dengan bahasa Inggris yang lancar dan pembawaan yang tenang, ia bisa menjawab pertanyaan dari Pia Wurtzbah -- Miss Universe 2015 -- mengenai makna percaya diri. Wakil dari Jawa Timur, NTT, dan Maluku juga bisa menjawab dengan baik meski dengan bahasa Indonesia.

Yang menjadi perhatian adalah gugupnya wakil dari Sumatera Barat -- Kalista Iskandar -- yang gagal menjawab lima sila dalam Pancasila. Sontak, momen ini menjadi cibiran banyak warganet mengapa 6 besar Puteri Indonesia itu tak mampu menghafal Pancasila.

Namun, ada beberapa pihak yang menyatakan ini bisa saja ada faktor gugup dari Kalista yang salah mengucapkan sila keempat dan kelima. Pertanyaan kurang berbobot pun banyak disematkan dalam kesempatan kali ini karena seharusnya pertanyaan yang diajukan bukan hafalan melainkan semacam pendapat mengenai sebuah isu. Perundungan terhadapnya sangat tidak elok untuk diberikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun