Semua tergantung dari pribadi yang mengunjungi tempat tersebut. Yang jelas, ketika mengunjunginya, ada beberapa etika yang harus ditaati.Â
Saya sepakat dengan Mas Joe yang selalu meminta izin dari petugas keamanan dan tidak akan mengambil satu pun barang di dalamnya. Dan yang pasti, ia tidak akan melakukan vandalisme di tembok, pagar, atau pun bagian lainnya.
Menyusuri bangunan yang terbengkalai bisa memicu adrenalin jika tempat itu memiliki sejarah panjang, berliku, dan pilu yang menyebabkan tempat tersebut tak lagi digunakan.Â
Alasan utama yang sering terjadi adalah adanya pembunuhan dan perampokan sehingga seluruh penghuni bangunan tak terbengkalai harus enyah. Atau juga, adanya kecelakaan yang membuat bangunan itu dirasa tak lagi aman.Â
Alasan lain yang kerap terjadi adalah adanya konflik, baik dari pemilik bangunan maupun dari pihak lain sehingga tempat itu harus dikosongkan.
Alasannya, banyaknya barang-barang bekas peninggalan tempat tersebut justru lebih menarik dibandingkan tempatnya sendiri. Meja kursi, almari, perabotan dapur, hingga barang pecah belah yang berceceran malah menjadi daya tarik.
Untuk sementara ini, kalender dan tulisan yang terpasang masih menjadi daya tarik utama ketika saya melihat video eksplorasi tempat-tempat terbengkalai.
Kalau bagi saya, yang gemar dengan bagunan masa kolonial, tulisan Anno 19XX yang menunjukkan tahun pendirian bangunan itu malah menjadi hal yang paling menarik perhatian.Â
Semakin jelas tulisan terpasang di bagian depan bangunan, semakin seru untuk menjelajahinya. Terlebih, jika keberadaannya dikaitkan dengan hal-hal mistis.