Semua impian tak akan bisa dicapai jika ada setitik kejelekan di dalam hati. Makanya, saya selalu ingin menggunakan baju putih untuk melewati tahun depan. Karena, dalam menjemput impian, kadangkala ada rintangan, kegagalan, rasa sakit dari orang lain, dan lain sebagainya.
Dengan baju putih -- hati yang bersih -- meski sudah robek di sana-sini, itu tak mengapa. Pergantian tahun layaknya mencuci baju putih yang kotor. Saat mencuci kesedihan, mungkin ada kalanya menangis, ingin berteriak, dan lain sebagainya. Yang penting, baju itu kembali putih lagi untuk digunakan lagi di tahun depan.
Jika semangat sudah mulai tumbuh, maka jangan terburu-buru memulai perjalanan di tahun depan. Petimbangkan kembali dengan sedikit belajar kegagalan di tahun kemarin.
Tidak untuk terpaku untuk melihat hidup orang lain dan bangga terhadap hidup yang sedang dijalani. Dengan begitu, kita akan lebih bisa fokus dan semangat untuk menyambut musim yang selanjutnya.
Lebih memiliki tenaga untuk berkarya dan berusaha bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Itu semua bermuara pada peran kita yang memegang estafet generasi penerus bangga.
Kalau mudah galau dan tak bisa move on, bagaimana bisa menjawab tantangan di tahun depan? Kalau sedikit-sedikit ambyar, bagaimana bisa memulai hidup lebih baik?
Jika tenaga itu mulai terisi, maka tak akan ada lagi ketakutan untuk menerima rasa luka dan sakit. Luka dari kepahitan hidup yang bisa jadi akan dialami di tahun depan. Inilah yang bagi saya puncak resolusi dari pergantian tahun. Rasa ketidaktakutan untuk menerima hal-hal perih itu semua.
Kalau keberanian itu muncul, maka segala luka itu akan menjadi rasa kedewasaan. Rasa yang seharusnya terus berkembang tiap tahun. Bukankah tiap kita selalu menua? Harus lebih dewasa dan bisa menerima luka yang bisa jadi sulit untuk disembuhkan.
Tak mudah memang membuat resolusi saat pergantian tahun. Meski demikian, bagi saya, yang penting saya bisa memaknai apa yang disiratkan dalam lagu-lagu tersebut. Memiliki resolusi boleh. Ingin lebih baik juga sangat dianjurkan.
Namun, jangan lupakan untuk menjalani kehidupan dengan hati yang bersih, menghargai usaha yang telah dilakukan, bercerita pada orang terdekat jika ada hal mengganjal, dan tentunya berani mengambil keputusan dengan tepat.
Bagaimana dengan resolusi Anda?