Saya masih belum percaya dengan apa yang menimpa saya.
Baru saja turun dari Stasiun  Jakarta Kota,  sebuah  peristiwa  nahas menimpa  saya.  Ponsel saya dijambret oleh dua orang yang berpura-pura  menyeberang jalan sembari menelepon. Salah seorang diantaranya  menginjak kaki saya berpura-pura kuncinya  jatuh.  Saat saya menoleh ke belakang,  secara cepat ponsel  di saku saya diambil.Â
Untung,  dompet  masih bisa saya selamatkan. Mereka  pun kabur saat ada salah satu rekan mereka  yang mengendarai motor  dan mereka  pun berboncengan tiga.
Kejadian  cepat ini memang  tak disangka. Saya sempat  bingung  mau apa padahal Kompasianival yang sudah saya nanti tinggal besok.  Email berisi  keikutsertaan saya dan workshop yang asyik ada di ponsel  yang hilang.
Mereka memberi  saya keleluasaan untuk  menelepon bank, operator  telepon, hingga KAI untuk mengurus pemblokiran nomor saya. Tak hanya itu,  saya juga ditolong untuk membeli ponsel baru darurat di daerah Roxy dengan harga miring. Mereka juga mempersilakan saya menggunakan perangkat komputernya untuk menyelesaikan masalah saya.
Walau kaget dan sedih tapi saya masih bersemangat.  Kapan lagi ikut Kompasianival dan menikmati  Jakarta. Adik saya pun saya hubungi untuk membantu pemulihan akun email.  Dan semuanya  berhasil  sehingga  saya bisa mengikuti Kompasianival nanti.
Sebelum Kompasianival esok hari,  keinginan  saya pun terpenuhi.  Apalagi kalau bukan melihat langsung konser  JKT48. Memang kehadiran  saya di Kota Jakarta  untuk dua kegiatan  ini.Â