Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bisik-Bisik Seputar Konsumsi Pengawas Ujian Sekolah

11 April 2019   08:39 Diperbarui: 11 April 2019   08:45 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain pergunjingan makanan dan minuman yang disajikan dalam pesta pernikahan, hal menarik yang saya amati beberapa hari belakangan ini adalah apa yang didapat rekan guru di sekolah saya dulu ketika mengawasi Ujian Sekolah.

Dalam pekan Ujian Sekolah yang dilaksanakan secara serentak untuk mengukur kemampuan siswa-siswi Kelas 6 di luar 3 mapel USBN ini, chat WAG guru-guru penuh dengan makanan dan minuman yang mereka dapat. Tiap pagi, mereka telah memamerkan kudapan, teh manis, bahkan nasi kotak. Saya, yang paham betul kondisi sekolah saya seperti apa hanya bisa menyimpulkan mereka sedang menyindir sang Kepala Sekolah yang terkenal pelit dan memang bermasalah sesuai yang saya ceritakan beberapa waktu lalu.

Di balik kisah pelitnya Kepala Sekolah, perilaku memamerkan apa yang didapat oleh guru-guru kala bertugas menjadi pengawas di sekolah lain sebenarnya merupakan hal wajar. Sesuatu yang juga dilakukan oleh guru-guru dari sekolah lain, terutama yang menjadi pengawas di sekolah saya dulu. Maka, selain membicarakan ulah para siswa Kelas 6 yang sedang diawasi, menu makanan dan minuman tak boleh lepas dari bahan pembicaraan.

Bagaimanapun, penilaian sebuah sekolah masih tidak lepas dari bagaimana mereka bisa melayani tamu dengan baik. Pelayanan terhadap tamu masih merupakan salah satu indikator untuk menilai seberapa baik manajemen sekolah. Seberapa kompak guru dan karyawan yang ada di dalamnya bekerja sesuai tupoksinya masing-masing. Dan yang lebih penting, bagaimana "muka" sang Kepala Sekolah bisa diselamatkan dari apa yang telah dilakukan oleh anak buahnya.

Selama mengajar kurang lebih tiga tahun di SD tersebut, saya pernah menjadi petugas di sekolah saya sendiri dengan tugas menyiapkan administrasi. Saya juga pernah menjadi pengawas ruang US dan USBN di sekolah lain. Dari dua tugas tersebut, ada beberapa pelajaran dan pengalaman yang cukup menarik perhatian.

Ketika berjaga di sekolah sendiri, saya lebih merasakan sensasi kesibukan yang luar biasa. Tak hanya menyiapkan administrasi, namun juga beberapa kali ikut menyiapkan konsumsi. Sebelum ujian berlangsung, dewan guru dan wali murid Kelas 6 telah mengadakan rapat. Mereka membahas teknis kegiatan ujian, termasuk pula konsumsi bagi anak-anak maupun pengawas.

Di dalam rapat tersebut, dibahas pula mengenai biaya konsumsi yang ditanggung bersama antara wali murid dan sekolah. Wali murid akan mendanai konsumsi untuk putra-putrinya sebelum dan sesudah mengerjakan soal. Sedangkan, sekolah akan membiayai konsumsi pengawas ujian beserta guru yang tidak bertugas menjadi pengawas ruang ujian di sekolah lain.

Biasanya, ada dua guru senior yang bertugas menjadi seksi konsumsi. Guru ini bertanggung jawab penuh terhadap apa yang akan dihidangkan kepada tamu. Tak hanya pengawas ruang, konsumsi juga akan diberikan bagi pejabat yang tiba-tiba saja melakukan sidak ke sekolah. Semisal, pengawas sekolah, pihak kepolisian, atau bahkan lurah dan wali kota. Meski beberapa pejabat tersebut menolak konsumsi yang diberikan oleh sekolah, namun adanya konsumsi yang diacadangkan bagi mereka tetaplah penting.

Saya masih ingat pada suatu ketika ada Bapak Kapolsek datang dengan tiba-tiba dan belum ada konsumsi tersedia. Kontan saja, para guru yang bertugas di sekolah kelabakan mencari konsumsi di sekitar sekolah. Walau akhirnya beliau menolak dan akhirnya konsumsi itu dimakan bersama, namun ketegangan dari acara dadakan itu masih membekas hingga sekarang.

Lantas, apa saja konsumsi yang diberikan kepada pengawas ruang ujian?

Biasanya, pada pagi hari sebelum pengawas melaksanakan tugas di ruangan masing-masing dan Kepala Sekolah memberikan arahan, kudapan berupa kue basah dan kue kering akan tersedia di ruang pengawas. Kardus berisi dua kue basah akan tersedia tepat di meja pengawas. Sedangkan, kue kering akan disajikan dalam sebuah toples yang berjajar di sekitar meja pengawas. Sekolah akan menyediakan piring kertas ukuran kecil. Pengawas ruang bisa mengambil sendiri camilan di dalam toples tersebut sesuai selera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun