Hawa sejuk pegunungan akan langsung terasa kala pelancong memilih untuk berwisata ke daerah tersebut. Jika melakukan perjalanan ke pantai, deburan ombak akan langsung terasa. Pelancong pun bisa lebih leluasa dalam mengabadikan momen selama perjalanan.
Biasanya, harga untuk menyewa satu paket ojek wisata ini selama satu hari sekitar 150.000 hingga 250.000 rupiah. Harga ini tergantung aturan yang telah ditetapkan oleh pengelola.Â
Untuk harga sekitar 250.000 rupiah, jumlah itu sudah termasuk bensin selama perjalanan. Untuk harga 150.000 rupiah, ongkos bensin akan dibebankan kepada pelancong.Â
Tergantung, sejauh mana perjalanan dilakukan oleh para pelancong. Ada pula yang menerapkan sistem per jam. Harga ini tidak termasuk biaya masuk tempat wisata dan tentunya makan. Kedua pengeluaran tersebut harus ditanggung sendiri oleh pelancong.
Keberadaan ojek wisata ini memang cukup membantu pelancong solo yang sering melakukan perjalanan sendirian seperti saya. Namun, tentu tidak semua kota memiliki jasa layanan seperti ini.Â
Pun demikian dengan armada pengemudi ojek yang tidak selalu siap sedia. Seringkali, saya harus menunggu pengelola mencarikan pengemudi dahulu sebelum memastikan apakah saya benar-benar bisa menyewa jasa ojek tersebut.
Keadaan ini bisa dimakulumi mengingat profesi dari pengemudi ojek wisata seringkali hanya sebagai sambilan. Kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa Pecinta Alam (PA) yang kerap mengantar tamu menuju tempat wisata terutama gunung sembari beraktivitas kuliah.Â
Menurut beberapa pengemudi yang jasanya telah saya sewa, keberadaan mereka ini mulanya berawal dari hobi saling mengantarkan jika ada teman atau tamu dari luar kota. Lambat laun, usaha pun berkembang menjadi ojek wisata.Â
Promosi yang mereka lakukan juga sebatas pada jejaring sosial Instagram.
Jika pelancong ingin menggunakan jasa layanan mereka, narahubung telah tersedia di dalam akun media sosial yang mereka unggah.Â