Tak sampai di situ saja, berbagai cover lagu ini muncul satu per satu di jejaring Youtube. Yang unik, This Guys in Love with You Pare juga menjadi lagu yang sering dinyanyikan pada acara-acara resmi. Wisuda, pernikahan, hingga acara seremonial lain kerap menampilkan lagu ini.
Rata-rata, acara tersebut menampilkan paduan suara yang diisi para pria. Dengan gaya kemayu dan lenggak-lenggok yang khas, sontak aksi panggung mereka mendapat perhatian dari penonton. Namun, yang justru menarik perhatian adalah penutup aksi panggung yang sering menampilkan adegan romantis berupa pemberian karangan bunga dari satu penyanyi pria ke penyanyi pria lain. Aksi unik yang segera mendapat gelak tawa dari hadirin.
Lirik sederhana dan pesan yang kuatlah yang menjadikan lagu-lagu ini sering menjadi perhatian publik. Pembuka sekat antara kaum homoseksual dan dunia luar juga menjadi magnet dalam lagu-lagu ini. Pergeseran pemikiran dari yang menjauhi para kaum homoseksual coba diketengahkan para musisi tersebut. Dan, hal itu cukup berhasil meski ada juga yang kontra.
Tak hanya genre pop, lagu bertema homoseksual juga muncul pada lagu rap. Rapper papan atas Filipina, Gloc-9 menulis sendiri sebuah lagu berjudul "Sirena" (yang berarti Mermaid) untuk dikenalkan pada publik. Lagu ini mengisahkan betapa sulitnya kehidupan seorang anak laki-laki yang memiliki kecenderungan homoseksual sedari kecil karena tak ada sosok seorang ibu.
Gloc-9 begitu apik menulis lirik dan mengaransemen musik sehingga pesan kuat lagu ini bisa tersampaikan. Dengan nada musik yang rancak dan nge-beat, Gloc-9 menggambarkan tentang sulitnya kaum homoseksual diterima di masyarakat umum. Sang anak yang telah memiliki kecenderunagn menyimpang tersebut terus tertekan akibat kekerasan yang dialami dari sang ayah serta cemoohan dari lingkungan sekitar.
Lagu ini langsung mendapat perhatian publik. Hingga hari ini, video klip lagu tersebut telah ditonton sekitar 25 juta pemirsa. Kesuksesan Sirena juga membuat banyak musisi lain mengikuti jejaknya, termasuk Michael Pangilinan. Grup vokal 1:43 juga turut ambil bagian melalui lagu Hayop Sa Ganda. Para rapper Filipina pun tak mau kalah mengulas tema ini pada ajang adu rap, Fliptop. Lagu bertema homoseksual lantas menjadi salah satu budaya pop Filipina yang unik.
Kesuksesan lagu-lagu tersebut memang turut menyumbang suatu gambaran tentang bebasnya Filipina dalam menanggapi isu-isu LGBT. Meski, hingga hari ini tetap saja isu tersebut menjadi isu yang sensitif terutama jika bersinggungan dengan otoritas agama maupun masyarakat.
Walau begitu, lagu-lagu tersebut ada karena kaum-kaum homoseksual seringkali mendapat diskriminasi. Hingga sekarangpun, perdebatan mengenai hal ini tidaklah menemui ujung pangkalnya.
Semoga bisa dijadikan pelajaran.
Salam.
***