Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ketika Senam Jumat Pagi Tak Lagi Seragam

14 September 2018   09:17 Diperbarui: 14 September 2018   09:21 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelebihan lain dari senam SKJ adalah menggunakan lagu-lagu nasional dan lagu daerah dalam iringannya. Penggunaan kedua jenis lagu tersebut disusun dengan apik yang menyesuaikan tempo senam. Jadi, selain mendapatkan semangat dalam melakukan senam, para pesenam akan ikut larut dalam menghayati kedua jenis lagu tersebut. Mereka akan ikut menyanyi di dalam hati sambil berusaha menjaga ritme senam mereka. Dan yang terpenting, jiwa dan semangat nasionalisme bisa terus dijaga, baik oleh generasi muda maupun generasi tua.

Walau senam-senam di luar SKJ juga memiliki kelebihan juga, namun seringkali senam-senam tersebut tidak dapat diikuti sebaik SKJ. Salah satunya adalah senam yang menggunakan lagu remix dengan musik rancak. Meski mampu membuat semangat para pesenamnya, banyak dari gerakan senam tersebut sulit untuk diikuti. Pengalaman saya kala mengikuti senam jumat pagi di sebuah Pabrik Gula mendapatkan hal tersebut. Instruktur senam yang asyik dengan gerakannya sendiri tak mampu diikuti oleh para peserta senam, terutama yang berada di bagian belakang.

Banyak peserta senam yang kebingungan dengan gerakan-gerakan yang berganti tiap minggu. Akibatnya, tak banyak gerakan yang bisa diikuti sehingga mereka hanya berdiri termangu kala gerakan inti dilakukan. Sesekali, gerakan-gerakan sekenanya dilakukan yang penting asal bergerak.

Padahal, ada teknik tertentu meski sederhana namun sangat penting dalam mendapatkan hasil senam yang maksimal. Salah satunya adalah kala mengangkat satu kaki atau gerakan lain. Tidak hanya itu, jika bagian pemanasan tidak dilakukan dengan baik, risiko cidera pun bisa timbul.Senam pun tidak bisa berjalan dengan baik.

Kurangnya minat untuk melakukan SKJ selepas runtuhnya Orde Baru dan beberapa waktu terakhir memang cukup disayangkan. Sebenarnya, Kemenpora telah berusaha menggalakkan SKJ terutama mulai dari bangkus sekolah dasar. Sayangnya, belum semua sekolah mau menggunakan senam ini. Pun demikian dengan berbagai instansi yang menggunakan aneka macam senam. Perturan khusus mengenai penggunaan SKJ ini memang belum tertuang. Hanya beberapa daerah saja yang mulai menggalakkan SKJ 2018, SKJ versi terbaru ke berbagai instansi di daerahnya masing-masing.

Inilah yang menjadi tantangan agar SKJ kembali diminati oleh segenap lapisan masyarakat. Dengan penyempurnaan berkala dan lebih menarik perhatian, kejayaan SKJ bukan mustahil bisa dicapai kembali.

Memang, pengunaan senam di berbagai instansi menjadi hak masing-masing. Namun, alangkah eloknya jika satu Indonesia Raya kembali menggunakan senam yang beragam. Karena, bukan hanya untuk mengejar sehat jasmani saja, namun memperkaya kesehatan jasmani melalui semangat keanekaragaman adalah tujuan mulia dari senam ini. Tujuan yang sesuai dengan pengamalan sila ke-3 Pancasila, dasar negara kita.

***

Sumber Bacaan

(1) (2) (3) (4) (5)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun