Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lagu Patah Hati yang Mengerikan

14 April 2014   15:57 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:42 1027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Lumpuhkanlah ingatanku

Hapuskan tentang dia

Hapuskan memoriku tentang dia

Hilangkanlah ingatanku jika itu tentang dia

Pasti anda sudah banyak yang tahu ini. Benar, lagu dari grup band Geisha ini memang mendunia. Saat awal-awal kemunculannya, lagu ini sering diputar di manapun. Di TV, radio, warnet, pengamen, hingga nikahan (acara nikahan kok lagunya galau????).

Lagu ini bercerita mengenai seseorang yang pergi dan diacuhkan kekasihnya. Keinginan untuk melupakan kekasihnya dituangkan dalam sebuah lagu ini. Berharap kenangan manis dan pahit dapat dihilangkan. Caranya adalah dengan melumpuhkan ingatan.

Nah cara melumpuhkan ingatan ini juga sempat menjadi joke beberapa orang. Kenapa harus berharap ingatan menjadi lumpuh? Kalau benar-benar terjadi (ingatannya lumpuh), apa tidak menyesal? Bahkan seorang teman mengupdate status berisi “Lumpuhkan Ingatanku= Berdoa Terkena Alzheimer?”

Memang bukan seperti itu makna utama dari lagu ini. Ada makna tersirat. Namun, kata-kata lumpuhkan ingatanku sedikit banyak bisa menjadi doa agar hal itu bisa terjadi.

Saat masih hitsnya lagu ini, banyak sekali teman yang mengupdate lagu ini untuk menuangkan hasratnya. Entah itu karena apa. Bahkan ada teman yang hampir setiap hari terus mendendangkan lagu ini. Bagi saya sendiri yang hepi-hepi aja sampai heran, galau kok sepanjang masa?

Bagi anda yang hidup di tahun 90an pasti tahu juga lagu galau patah hati yang juga cukup mengerikan. Lagu apa itu?

Ya, tepat sekali. Emen. Liriknya seperti ini:

Maunya sih aku bunuh diri, Emen.
Beli racun tikus dapat ngutang, Emen.
Tapi aku masih ingin hidup, Emen.
Biar sakit hati ini.

Duh, Emen.
Mau nekat aku gantung diri, Emen.
Pake tali kolor warna hitam, Emen.
Tapi gimana caranya....


Wah lebih mengerikan ya daripada Lumpuhkanlah Ingatanku. Malah berniat akan bunuh diri dengan tali kolor hitam segala, hihi. Meski liriknya agak aneh dan mengerikan tapi lagu ini enak sekali dan sempat hits. Bahkan ada sinetronnya. Masih ingat?

Lagu-lagu galau patah hati dan mengerikan ini sebenarnya bertujuan untuk melampiaskan uneg-uneg dalam diri. Agar bisa bebas, lepas. Tapi menurut saya pribadi kalau mendengar lagu ini berulang-ulang saat galau malah akan tambah parah galaunya. Susah move on. Bagaimana gak susah move on, hati dan pikiran akan terus tertuju pada lirik-lirik penyesalan, kesedihan, dan ketidakenakan lain.

Maka dari itu, saran saya, daripada mendengarkan lagu galau saat galau, putarlah lagu semangat. Salah satunya lagu-lagu dari JKT48 (alah promosi). Tapi beneran lho, lagu-lagu mereka bisa jadi penyemangat. Salah satunya adalah yang berjudul Kimi No Koto Ga Suki Dakara (Karena Ku Suka Suka Dirimu). Petikan liriknya seperti ini:

Walaupun sedih jangan menyerah

Kelangit!

Impian!

Lihatlah!

Nah langsung mencak-mencak dan gak sedih lagi kan? Inilah salah satu alasan saya senang dengan JKT48. Ada banyak lagu yang asalnya mengungkit kesedihan kita namun kita akan diberi semangat untuk bangkit dan terus berlari ke depan. Tak hanya JKT48, sebenarnya ada banyak lagu yang bikin semangat saat galau seperti lagu-lagu Bondan and Fade 2 Black, Nidji, dll. Meski tak salah sebenarnya memutar lagu galau putus asa yang mengerikan, tapi kalau jadi bikin susah move on, apa salahnya ganti lagu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun