Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ke Candi; Ngapain Aja?

31 Juli 2014   23:00 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:45 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Libur panjang lebaran, ke manakah saja anda?

Pasti beragam jawaban akan muncul. Ada yang di rumah saja, ke rumah saudara atau kerabat, hingga ke tempat wisata. Nah bagi yang ke tempat wisata, ke mana saja anda menghabiskan sisa liburan kali ini? Pantai? Gunung? Mall? Atau apakah ada yang ke Candi?

Berbicara masalah candi, setiap liburan saya selalu menyempatkan diri ke sana. Bisa candi di luar kota, maupun di dalam kota. Sebenarnya, pada hari H lebaran kemarin saya berkunjung ke saudara jauh di Magelang. Maunya sih mampir ke Candi Prambanan, ingin melihat tokoh-tokoh seri Mahadewa (Dewa Siwa, Wisnu, Brahma, dan pengikut siwa yang setia: Nandi) dalam bentuk candi. Namun, karena terkena macet di jalan saya baru tiba di sana saat candi akan tutup, hanya sempat ke pusat oleh-oleh saja. Halah mau lihat candi malah shopping, hehe.

Sebagai pelampiasan, saya akhirnya memutuskan pergi ke Candi Singosari. Meski saya sering sekali ke sini, tak apalah untuk mengobati kekecewaan tak bisa masuk Prambanan. Candi ini terletak tak jauh dari Pasar Singosari. Jika anda datang ke Kota Malang dari arah Surabaya, maka letak candi ini berada di sebuah gang di sisi kanan jalan. Tidak jauh dari gang tersebut, yang juga terdapat Mapolsek Singosari, candi ini berdiri. Jika masih bingung, anda bisa menghubungi saya, siapa tahu bisa saya antar (promosi nih).

Oke kembali ke topik. Pada artikel ini saya tak akan membahas mengenai candinya, namun mengenai orang-orang yang mengunjung candinya. Sesuai dengan motto saya : Kalau ke tempat wisata, amati orang yang berwisata, selain tempatnya, hehe. Kalau masalah candinya bisa anda cari sendiri di google.

Liburan kali ini menjadi momen yang dinanti bagi Candi Singosari. Ya, karena setiap hari sang candi sendirian hampir tak ada yang mengunjungi, pada liburan ini banyak orang yang ingin bertemu dengannya. Dari buku catatan tamu yang saya baca, rata-rata ada sekitar puluhan pengunjung tiap hari. Padahal, di hari biasa ada satu orang yang mengunjungi saja sudah alhamdulillah. Para pengunjung banyak yang datang dari luar kota. Biasanya, mereka sambil mengisi waktu liburan saat mudik ke Kota Malang.

Apa yang mereka lakukan?

Bisa ditebak. Narsis. Ya, kegiatan foto-foto menjadi acara wajib dimanapun dan kapanpun. Taman yang terhampar di sekeliling candi membuat banyak spot-spot yang menarik untuk berfoto. Selfie maupun foto non-selfie (halah nyebutnya ribet) langsung dilakukan para pengunjung saat memasuki pelataran candi. Selain hanya sekedar foto-foto narsis, ternyata candi juga digunakan sebagai tempat favorit foto prewedding. Satu kelompok foto prewed yang terdiri dari calon mempelai pria, calon mempelai wanita, dua orang fotografer, dan dua orang penata rias tampak antusias untuk menyukseskan adegan prewed. Wah tak mau kalah nih dengan Ken Arok dan Ken Dedes yang mengukir cintanya dalam prasasti. 2014 gitu lho, hehe.

[caption id="attachment_317329" align="aligncenter" width="512" caption="Seorang ayah mengabadikan momen narsis ibu dan anaknya"]

14067959731545564563
14067959731545564563
[/caption]

[caption id="attachment_317330" align="aligncenter" width="384" caption="Sekelompok ibu-ibu juga tak kalah narsis. Semangat! "]

14067961091039667620
14067961091039667620
[/caption]

[caption id="attachment_317331" align="aligncenter" width="512" caption="Dua sejoli melakukan foto prewedding layaknya Ken Arok dan Ken Dedes. Semoga cinta mereka abadi."]

14067961971192460915
14067961971192460915
[/caption]

[caption id="attachment_317332" align="aligncenter" width="384" caption="Lha penulisnya ikutan narsis"]

14067963561308721608
14067963561308721608
[/caption]

Tak hanya dikunjungi oleh wisatawan lokal, candi yang merupakan tempat pendharmaan Raja Kertenegara (yang bersumpah menaklukkan nusantara tapi gagal) ini juga dikunjungi oleh wisatawan asing. Sekelompok turis asal Jerman tampak antusias melihat dan mengamati dengan seksama bagian-bagian candi. Mereka juga tampak bersemangat mengamati ceceran arca yang didisplay begitu saja di pelataran candi. Sungguh sebuah ironi jika dibandingkan dengan apa yang dilakukan wisatawan lokal, hehe. Sesekali, pemandu wisata menerangkan dengan sabar setiap bagian candi, arca, dll.

[caption id="attachment_317333" align="aligncenter" width="512" caption="Deretan arca yang didisplay di pelataran candi"]

14067965351916625710
14067965351916625710
[/caption]

[caption id="attachment_317334" align="aligncenter" width="512" caption="Sekelompok turis asal Jerman"]

140679666310982587
140679666310982587
[/caption]

Kalau datang ke candi sebenarnya selain berfoto juga dapat sekedar mengamati suasana sekitar. Dengan menaiki kaki candi, kita bisa melihat suasana jalan di depan candi. Kalau mau menambah ilmu, sebenarnya kita juga bisa melihat ukiran, relief, dan struktur candi. Setiap candi memiliki kekhasan masing-masing, seperti corak Candi Jawa Timur dan Jawa Tengah yang sangat menarik untuk dipelajari. Seperti halnya Candi Singosari ini yang merupakan candi bercorak Jawa Timur, dengan khas bentuk bangunannya yang ramping sangat berbeda dengan candi Komplek Dieng yang bentuknya tambun, khas gaya Candi Jawa Tengah. Dengan mempelajari bagian-bagian candi kita bisa merasakan betapa hebatnya orang-orang zaman dulu yang memiliki kemampuan arsitektur mumpuni padahal peralatan masih sederhana.

[caption id="attachment_317336" align="aligncenter" width="512" caption="Tampak tubuh candi dilihat dari bawah"]

1406796900382706287
1406796900382706287
[/caption]

[caption id="attachment_317337" align="aligncenter" width="512" caption="Candi bercorak Jawa Timur yang memiliki bentuk ramping"]

140679700179553338
140679700179553338
[/caption]

[caption id="attachment_317338" align="aligncenter" width="512" caption="Tebak, buah apakah ini? Katanya sih masih berhubungan dengan nama Kerajaan setelah runtuhnya Kerajaan Singosari. Buah ini banyak ditemui di sekitar candi."]

14067970991002667272
14067970991002667272
[/caption]

Baiklah, itulah sedikit cerita mengenai candi. Bagi anda yang masih memiliki waktu dan merencanakan liburan, cobalah berkunjung ke candi. Terutama bagi anda yang sudah berkeluarga dan memiliki anak. Selain murah (beberapa candi tak menarik tiket masuk), berwisata ke candi juga turut melestarikan nilai-nilai budaya bangsa kita. Asal jangan hanya berniat untuk selfie saja ya, hehe.

Sekian. Mohon maaf jika ada kesalahan. Salam.

Gambar : Dokumen Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun