Mohon tunggu...
Ikrom Shaliadi
Ikrom Shaliadi Mohon Tunggu... -

Kuliah di Al Azhar cairo fakultas teologi islam. Menulis adalah kemauan,kelak pasti tulisan itu akan membuat kita tersenyum manis

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Hujan Air Mata di Juventus Stadium, Moment "Farewell" Sang Legenda

13 Mei 2012   21:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:20 1740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Masih hangat nuansa kegembiraan para tofosi Juvetini di seluruh dunia setelah memastikan diri menjadi yang paling berhak meraih Scudetto musim ini di kandang Cagliari, minggu kemaren.

Kebahagiaan itu menjadi sangat lengkap hari ini, atas raihan mereka menjadi satu-satunya tim tak terkalahkan sepanjang musim, di mana rekor itu belum pernah diraih tim lain sejak 2004.

Disaksikan puluhan Ribu penonton di kandang sendiri, Juventus stadium. Anak asuh Antonio Conte terlalu perkasa untuk tim sekelas Atlanta, mereka tanpa kesulitan meraih kemenangan dengan sekor 3-1. Tercapailah rekor Impian itu bersanding manis dengan menjadi tim terbaik dari kompitisi tertinggi di negara Pizza itu.

Kebahagiaan yang memuncak dan teriakan lantang kegemberiaan tidak bisa mereka nikamati dengan sepenuhnya, pasalnya sang legenda kebanggan mereka sejak 1993 itu, muusim depan tidak akan mereka saksikan lagi menjadi pahlawan kebanggan dengan memakai kostum hitam putih, di sebabkan menajemen klub tidak ingin memperpanjang kontraknya.

Alessandro "ALE" Del Piero, (lahir di Conegliano, Veneto, Italia, 9 November 1974; umur 37 tahun) memulai karier pada tahun 1991 di Seri B di Padova, sejak tahun 1993 ia telah bermain di Juventus. Bahkan namanya sejak itu pula menjadi sanjungan Juventini di seluruh dunia, ia biasanya bermain sebagai penyerang, walaupun terkadang bisa juga dijadikan gelandang serang, dan pengatur serangan.

Pada musim 2007-2008, pemain ganteng ini menjadi Top Skor Liga Italia (Capocanonieri / pencetak gol terbanyak). pada 10 Januari 2006 ia menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah bagi Juventus setelah mengoleksi 199 gol dalam 13 tahun sebagai pemain Juventus. Dan sampai sekarang Del Piero menjadi satu-satunya pemian paling banyak mencetak gol, serta paling banyak tampil membela tim berjuluk Zebra itu, bahkan beberapa tahun terakhir jangan sebut Juventus jika tidak menyebut Del Piero, Karena ia adalah icon bagi Juventus.

Jangan pernah menganggap Tifosi sejati juventus jika tidak kenal dengan "The king Alex". Ramah, menyenangankan, dihormati, disegani, begitulah banyak pujian yang dilontarkan oleh rekan yang pernah satu tim dengan Alex, bahkan pujian juga sanjungan sering datang dari pemain yang pernah berduel menjadi lawannya di lapangan hijau.

Bahkan tak hanya itu saja kebanggaan yang didapatkan oleh sang legenda yang akan menutup pertandingan terkahirnya membela Juventus pada laga "Final Copa Italia" melwan Napoli minggu depan, pemain luar biasa ini juga menjadi pahlawan bagi timnas Italia menjuarai piala dunia 2006, namanya saat itu menjadi orang nomer satu dalam sepak bola Italia, dan yang tak akan pernah dilupakan oleh seluruh pecinta Juventus adalah kesetiaan dan loyalitas yang diberikannya untuk klub. Bayangkan saja tatkala juventus tahun 2006 terkena kasus Calciopoli dan harus bermain di Seri B , Alex kala itu namanya melangit, banyak klub top papan atas Eropa menginkannya, tetapi kesetiaannya tak dapat di tukar dengan apapun, ia justru terus membela juventus ikut ke Seri B, sampai akhirnya kembali berjaya dan puncaknya adalah saat mampu mengantarkan Juventus menjadi yang terbaik di Italia musim ini.

***

Rona wajah bersedih tampak jelas di wajah-wajah setia Juventini di stadion kebanggaannya. Air mata mereka yang jatuh tidak bisa menetupi rasa itu kala sang kapten pada menit *58 di gantikan Simone Pepe, kemudian setelah itu dengan kakinya yang terlihat menahan kesakitan, sedikit terpincang ia berkeliling lapangan untuk mengucapkan kata pisah pada segenap sporter yang hadir, ia sambil mengangkat tangannya dengan menjulurkan dua jarinya yang berarti "damai" sesekali ia mengambil beberapa sepanduk dan shal yang di lemparkan fans-fansnya. Semua sporterpun berdiri memberikan penghormatan yang luar biasa pada sang legenda, mereka tak mampu menahan luapan sedih dari dalam jiwanya. Ya, Tak sedikit dari mereka yang tersorot kamera saat berusaha menahan membendung air matanya dengan ujung kaos. Rasa yang meluap-luap itu menjadi sangat bermakna karena sang pangeran tetap mengenakan gelang kapten di lengannya saat keliling lapangan.

Sang pangeran tampan, sang legenda, sang maestro, yang punya gocekan lincah dan indah, sang algojo titik putih, sihir tendangan bebasnya, kecepatan larinya, senyumnya, kibar nomor 10 di punggungnya, selebrasi menjulurkan lidah... Dan semua tentang Alessandro Del Piero tak akan pernah di lupakan oleh seganap juventini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun