Masih terpahat jelas dalam ingatan ku sayang
Saat huruf-huruf nama kita
kita ukir berdua di luasnya bentang pasir
kemudian ombak datang mendesir
namamu, namaku, menyatu dalam sapuannya
kau tersenyum menatap sipit mataku
hatiku tergelitik malu mengintip lesung pipimu
ah.. Saat itu aku mengira tuhan pun sangat setuju
Menggambar lambang hati di pantai yang basah
adalah kebiasaan kita mengusir resah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!