Catatan pendek saya di sini tidak sedang mewakili kelompok apapun atau kepentingan siapapun, ini murni opini saya yang Alhamdulillah lahir dan besar menjadi seorang muslim, jika nantinya ada pro dan kontra terhadap catatan ini, itu merupakan hal yang wajar, karena kita manusia yang dianugrahkan otak cendrung berbeda dalam berfikir dan menanggapi suatu masalah.
Irshad Manji, perempuan ini seorang feminis kelahiran Uganda 1968 dari seorang ayah berkebangsaan India dan ibu Mesir, kemudian saat berusia 4 tahun keluarganya berpindah ke Kanada. Ia kini berkewarganegaraanKanada, ia menyelesaikan pendidikannya di University of British Columbia.
Selama 20 tahun ia mempelajari agama islam secara otodidak, dan telah banyak buku dengan nuansa khas liberal telah dikarangnya diantaranya, The Trouble with Islam Today, dan yang terbaru Allah, Liberty and Love.
Pada bulan April 2008, Irshad Manji berkunjung ke Jakarta untuk meluncurkan terjemahan buku The Trouble with Islam Today. Edisi bahasa Indonesianya berjudul “Beriman Tanpa Rasa Takut”.Kemudian pada 15 Juli 2008, situs Jaringan Islam Liberal (JIL) mempublikasikan hasil wawancara dengan Manji. Wawancara itu diberi judul, "Irshad Manji: Saya Seorang Pluralis, Bukan Relativis.”
Dari wawancara itulah bisa diketahui bagaimana pemikiran Manjdi tentang Islam dan penyimpangan Orientasi sex dirinya ia beberkan terang-terangan.
"Sebagaimana anda ketahui, saya adalah seorang lesbian dan saya tidak meminta persetujuan kaum Muslim atas orientasi seksual saya. Saya hanya meminta persetujuan dari dua entitas saja: Sang Pencipta dan nurani saya," jawab Manji saat ditanya pendapat dia tentang LGBT (lesbian, gay, bisexual dan transgender/transexual).
Kemudian setelah banyak berbicara tentang tujuannya datang ke Indonesia dan menceritakan kelainan dirinya, ia mencaci Alqur’an dan meyebutkan bahwa Nabi Muhammad telah banyak merubah isi Alqur’an, serta menerima ayat-ayat setan, bahkan umat islam di seluruh dunia hanyalah dipengaruhi imprealis budaya Arab.
Anehnya, perempuan ini mengakui bahwa dirinya adalah seorang muslim yang akan terus memperjuangkan kebebasan. Bagaimana bisa diterima akal sehat oleh seorang muslim, jika ada penganutnya melakukan sebuah larangan kemudian larangan itu ingin disebarkan pada semua orang?
Banyak penolakan keras berbagai kalangan untuk kedatangannya baru-baru ini ke Indonesia.Kita patut bersyukur di negeara Indonesia masih sangat banyak orang yang terus menjaga kemurnian agama, yang tidak akan pernah berselisih dengan fitrah manusia.
Meski demikian, ada satu kelompok besar bernama JIL (Jaringan Islam Liberal) di Indonesia, yang tetap mendukung kedatangan Manji , di mana kiprah mereka sejak didirikannya pada 8 Maret 2001, selalu membela kelompok apapun yang bertujuan ingin merusak islam dari dalam, dengan alas an “kebebasan”. Entah apa sebenarnya tujuan akhir dari semua rencana mereka.
Jika saja pemikiran yang dibawa Manji ke seluruh dunia kemudian diterima semua orang seperti halnya JIL menerimanya , meskipun hal itu “tidak akan pernah terjadi” , bisa dibayangkan bagaimana hancurnya kehidupan manusiakemudian dari sanalah pertentangan dengan fitrahnya akan terus terjadi.
Jika saja Lesbi, Gay, kawin sesama jenis, diterapkan pada umat manusia di seluruh penghuni bumi ini, maka bayangkan saja berapa lama lagi manusia akan punah karena tidak aka ada keturunan setelah itu.
Bagaimana bisa di terima akal dan jiwa yang sehat, seorang perempuan yang mengalami kelainan seksual, tidak mau menjaga diri, kemudian dengan suara lantang mengaku dirinya seorang muslim yang siap mereformasi islam?.
Mari berfikir realistis, bahwa apa saja yang Allah turunkan pada hambaNya untuk diamalkan, tidak ada satupun yang bertentangan dengan fitrah kehidupan manusia yang akan dijalani.
Saatnya kita terus belajar memahami kandungan nilai dalam agama, karena agama sejak sebelum kita ada sudah faham bagaimana cara mengatur kelangsungan hidup umat manusia.“Wallahul Musta’an”
Say No JIL, no Anarchism and Racism
Cairo, 11-5-12
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H