Tak Hanya Sekedar Slogan Cintai Produk Indonesia, Kader Demokrat Borong Sepatu Buatan Bandung

Indonesia dalam beberapa bulan terakhir  mengalami dua krisis sekaligus. Pertama krisis kesehatan yang disebabkan karena virus corona. Kedua, krisis ekonomi karena dampak dari pandemic covid-19. Bila dipinjam istilah yang digunakan oleh Presiden ke 6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, tanah air kita tengah menghadapi krisis kembar.

Ancaman resesi kuartal ketiga pun semakin kencang berhembus ke publik. Pemerintah dalam hal ini Presiden harus bekerja keras menyelesaikan pekerjaan rumah yang cukup berat. Agar rakyat Indonesia tidak semakin menderita akibat dari krisis kembar tersebut.

Bila kita lihat secara komprehensif, di setiap sektor khususnya bidang usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sangat terasa efeknya. Tergoncang pasti, karena tidak mendapat untung dari produk yang dijual. Tak sedikit dari para pengusaha harus gulung tikar karena lesunya jual beli di masa pandemic ini.

Meski begitu, masih ada yang peduli dengan mereka. Siapa mereka? Politisi serta kader Partai Demokrat yang viral karena membeli 10 pcs sepatu asli buatan Kota Bandung.

dokpri

Ya, dalam video yang berdurasi 51 detik tersebut tampak Wakil Bendahara Umum Partai Demokrat bersama politisi Partai Demokrat Irwan Fecho tengah berbincang sembari mereview sepatu asli Bandung bermerek NEUOCT. Diketahui, Partai Demokrat sangat mendukung para pengusaha muda yang tergabung dalam Asosiasi pengusaha sukses Pemula Indonesia atau Asoppsi terus berkarya dan tidak patah semangat menjajakan produk buatan tanah air meski pandemic.

Partai Demokrat memang terkenal dengan sikap simpati dan empatinya terhadap masyarakat. Khususnya pedagang kecil dan menengah yang saat ini harus bedarah-darah untuk menjual produksinya.

Bila kita lihat pada halaman Twitter milik Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sangat terbuka untuk mempromosikan barang dagangan pengikutnya di akun pribadinya miliknya.  Karena pada dasarnya memang dekat dengan rakyat. Tidak pilih kasih antara pedagang kecil maupun pedagang besar. Semua bebas mempromosikan barang dagangannya secara gratis alias tidak berbayar.