Sumenep adalah sebuah kota yang terletak di Pulau Madura, provinsi Jawa Timur. Kota ini terkenal dengan julukan "Kota Keris" karena memiliki tradisi dan sejarah yang kaya dalam pembuatan keris. Pembuatan keris di Sumenep tidak hanya sebagai senjata, tetapi juga sebagai objek seni dan simbol kebanggaan budaya. Sumenep juga memiliki tradisi musik yang kaya dan beragam, terutama dalam hal musik tradisional Madura. Musik tradisional Madura umumnya menggunakan instrumen musik seperti rebana, gendang, kempul, seruling, dan suling. Gendang merupakan instrumen yang sangat penting dalam musik Madura dan digunakan dalam berbagai jenis pertunjukan musik dan tarian tradisional.Â
Pertunjukan musik dan tarian tradisional di Sumenep sering kali diadakan dalam rangkaian acara adat, perayaan agama, pernikahan, atau festival budaya. Salah satu pertunjukan yang terkenal adalah Tong-tong. Â Tong-tong adalah perayaan yang dirayakan oleh masyarakat Sumenep setiap memperingati berdirinya kota Sumenep. Perayaan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Sumenep.Â
Beberapa minggu sebelum Tong-tong dirayakan, masyarakat Sumenep mulai bersiap-siap untuk merayakan festival penting ini. Antusiasme masyarakat dalam menyambut Tong-tong sangatlah tinggi, terutama karena ini merupakan momen penting yang mempererat rasa kebersamaan dan kebanggaan akan budaya Sumenep. Tong-tong mengandung makna yang mendalam, yaitu semangat persatuan dan kegembiraan atas keberagaman budaya yang ada di Sumenep.
Seiring dengan nama perayaannya, Tong-tong juga dikenal dengan pesta kembang api yang spektakuler. Malam hari pada hari jadi Sumenep, langit di Sumenep berubah menjadi warna-warni dengan cahaya gemerlap dan suara kembang api yang memukau. Pesta kembang api ini menambah keindahan dan kegembiraan dalam perayaan Tong-tong serta menarik perhatian pengunjung dari berbagai daerah.
Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, adalah sebuah ideologi yang menekankan persatuan, keadilan, demokrasi, ketuhanan yang maha esa, dan kemanusiaan yang adil dan beradab. Tong-tong di Sumenep menjadi momen yang tepat untuk mengaitkan perayaan budaya dengan nilai-nilai Pancasila, dengan mengedepankan semangat persatuan dalam keragaman. Salah satu sorotan utama dalam perayaan Tong-tong adalah parade budaya yang menampilkan beragam tarian tradisional dan pakaian adat.Â
Masyarakat Sumenep dari berbagai latar belakang budaya berkumpul dan berkolaborasi untuk menyatukan keunikan dan keindahan budaya mereka. Parade ini merupakan contoh nyata bagaimana persatuan dan keragaman dapat menjadi kekuatan dalam menciptakan harmoni di tengah-tengah masyarakat. Tong-tong juga menawarkan berbagai kegiatan budaya dan sosial yang mengedepankan semangat persaudaraan. Pameran kerajinan tangan, pesta kembang api, serta pertunjukan seni dan musik menjadi ajang untuk masyarakat Sumenep saling berinteraksi dan saling mengenal. Semangat persatuan Pancasila tercermin dalam rasa kebersamaan dan kerjasama yang terjalin antara masyarakat Sumenep.
Tong-tong menjadi momen yang penting untuk mengingatkan masyarakat akan nilai-nilai Pancasila dan betapa pentingnya persatuan dalam membangun kehidupan bermasyarakat yang harmonis. Perayaan ini menegaskan bahwa dalam keberagaman budaya, Pancasila menjadi pegangan yang kuat untuk mencapai persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat. Kita diajarkan untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial dalam setiap aspek kehidupan kita, serta memastikan bahwa semua anggota masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.
Dalam perayaan Tong-tong, kita dapat melihat bagaimana masyarakat Sumenep memperlakukan satu sama lain dengan sikap hormat dan kepedulian. Mereka saling mendukung dan menghargai keunikan setiap individu. mengajarkan kita untuk selalu bersikap adil, bijaksana, dan menghormati hak asasi manusia dalam setiap interaksi sosial kita. Dalam perayaan Tong-tong, keputusan-keputusan terkait persiapan perayaan diambil melalui musyawarah dan kesepakatan bersama. Hal ini menunjukkan pentingnya partisipasi aktif dan keputusan yang diambil secara demokratis. Mengingatkan kita untuk melibatkan semua pihak dalam pengambilan keputusan dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dalam setiap aspek kehidupan kita. Pancasila mengakui adanya Tuhan yang Maha Esa. Dalam perayaan Tong-tong, masyarakat Sumenep menyelipkan elemen religius dan mengucapkan rasa syukur atas berbagai keberkahan yang diberikan. Peristiwa ini mengajarkan kita untuk menjaga hubungan spiritual kita dengan Tuhan, serta memperlakukan semua agama dan kepercayaan dengan rasa saling menghormati.