Mohon tunggu...
Ikrar Mallarangeng
Ikrar Mallarangeng Mohon Tunggu... -

Apa adanya. Menjadi seorang yg selalu mensyukuri nikmat adalah harapanku, Menjadi Enterprenuer adalah jalan hidupku, berharap kelak mampu mendirikan Industri besar yg menjadikan angka pengangguran terhapus,Amin..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indomie Telur Special

17 April 2010   15:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:44 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Terlalu singkat dan bagaikan mimpi yang baru saja berlalu. Inilah sahur yang terindah, nyaman dan lezat untukku. Walaupun menu sahur kali ini terlampau sangat sederhana. Indomie telur dengan beberapa rasa.”ha ha ha ha ha.” Tawaku tak mampu tertahan lagi.

Namun sahur bersama teman dan sahabat di SMA jauh lebih lezat rasanya. Masih terbayang ketika aku duduk di kursi plastic itu, duduk di sudut meja bersama di kurus rais. Meja panjang itu bagaikan meja VVIP, berderet mulai dari aku, rais, wawan bocu, cakra budi setiawan (nama atlit), meidi zulkadri (lebarka), wahyu pratama (lebih lebar lagi, tapi sekarang jadi popeye) yang duduk di pojok meja berhadapan denganku.

Meja VVIP berikutnya ada resti permatasari (ibu dokter), Hj.Musdalifah yang baru saja diwisudah, phuta bin pindu, risandi sucitra, bambang daeng dinging, H. baso randi, nomo syahril yang baru saja mudik.
Aku tak ingin membayangkan jika kami semua adalah saudara kandung, sungguh repotnya orang kami mengurus anak ajaib ini. “ha ha ha ha ha ha……”

Suara-suara tadi kian memutar waktu, seolah sungguh kami tengah berada dalam lingkungan sekolah di waktu istirahat saar berada di kantin dan berantrian untuk memesan. Perut ini makin berdisko dengan nada falsnya, indomie pun belum matang. Baskom itu sudah siap dimandikan bumbu dan menjadi rebutan kami.***

Aku dengan beberapa teman menjadi penyantap menu terlezat di gelombang pertama, tak lama bersantap andi dan bambang datang membawa sebakul nasi yang diperoleh dari tante nur pemilik wartel dekat sekolah yang telah sangat akrab dengan kami. Maklumlah di warung begadang itu ternyat kehabisan nasi, jadi kami terpaksa mencari nasi di luar.

Gelombang ke dua itu pun ikut bergabung setelah datang nya andi dan bambang membawa nasi, tatkala itu pula phuta’ bin pindu datang membawa telur asin yang semakin menjadikan menu indomie telur itu menjadi menu special hari ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun