Damaskus yang dikenal juga sebagai al-Shām yang merupakan ibu kota dan kota terbesar di Negara Suriah. Damaskus terletak di oasis Ghutah, dan dialiri air dari Sungai Barada.
Damaskus terletak sekitar 50 mil ke pedalaman dari Laut Mediterania, terlindung oleh Pegunungan Anti-Lebanon yang terletak di dataran tinggi 423 kaki di atas permukaan laut. Damaskus dibangun sekitar 3.000 tahun SM dan merupakan kota tertua yang dihuni manusia.
Damaskus adalah ibu kota Kerajaan Aram yang dimulai pada abad ke-11 SM dan terlibat dalam beberapa perang melawan kerajaan Ibrani Israel dan Yehuda.
Pada tahun 732 SM, Tiglath Pileser II dari Asyur mengklaim kota tersebut, itu merupakan sebuah penaklukan besar yang kemudian memungkinkan kekalahan Israel dan sebagian besar Yehuda.
Damaskus kemudian menjadi basis Kekaisaran Bizantium tetapi jatuh ke tangan muslim di bawah Khaled Ibn al Waleed pada tahun 636 M. Di bawah Islam, Damaskus menjadi ibu kota Kekaisaran Bani Umayyah, yang kekuasaannya menyebar dari pantai Atlantik ke Asia Tengah.
Dalam sejarah peradaban Islam, Kota Damaskus menjadi pusat pemerintahan pertama di luar Jazirah Arabia. Pada 661, Pendiri Dinasti Umayyah, Mu’awiyah bin Abu Sufyan, memindahkan ibu kota dari Madinah ke Damaskus.
Sekitar 26 tahun sebelumnya, Damaskus sudah berada ditangan Islam, yaitu pada era Khalifah Umar bin Khaththab. Kelanjutan pada masa khulafaur rasyidin, Dinasti Umayyah menjadikan Damaskus sebagai tonggak peradaban umat Islam. Lalu Pada 707, di kota tersebut berdiri rumah sakit sekaligus pusat studi kedokteran pertama.
Hal itu atas dukungan Khalifah Walid bin Abdul Malik. Thomas Goldstein salah satu sejarawan menyebutkan bahwa ada sekitar 30 Rumah Sakit di Damaskus hingga abad ke-13. Sebelumnya perpustakaan publik pertama juga berada di Damaskus pada 704. Di perpustakaan inilah awal-awal pusat intelektual berlangsung, seperti kegiatan filologi kesusastraan Arab serta kajian-kajian ilmu hadits, fiqih, dan sejarah.
Damaskus telah lama menjadi pusat komersial yang penting. Di masa lalu, Damaskus terkenal dengan buah kering, anggur, wol, linen, dan sutra. Kota ini juga terkenal karena pembuatan dan pengiriman ulang bilah pedang baja Damaskus, yang sangat keras dan tangguh.
Saat ini, Damaskus merupakan pusat perdagangan buah ara, almond, dan buah lainnya yang diproduksi di wilayah sekitarnya. Sektor industri di Damaskus diantaranya yaitu kerajinan tangan, seperti menenun kain sutra. Damask, sejenis kain bermotif yang merupakan nama kain sutra khas Damaskus. Selain itu kota ini juga membuat barang-barang kulit, emas dan perak filigreed.
Keadaan ekonomi kota Damaskus saat ini sedang memasuki masa pemulihan, akibat perang sipil Suriah yang telah berlangsung selama tujuh tahun dari tahun 2011-2018.