Manusia merupakan salah satu makhluk yang paling sempurna yang diciptakan oleh Sang Maha Kuasa. Memiliki perbedaan yang sangat jauh dengan makhluk lainnya. Berbeda dengan binatang ketika manusia mampu menggunakan akal sehatnya sedangkan binatang tidak memiliki akal yang mampu menandingi akal kita “manusia”. Manusia juga berbeda dengan malaikat ketika malaikat tidak memiliki hasrat dan keinginan terhadap apapun, tetapi manusia memiliki berjuta keinginan yang belum tentu baik dan belum tentuburuk. Dengan nafsu-lah manusia mampu hidup di dunia secara aman, damai dan bahagia. Begitu juga dengan nafsu pula manusia bisa terjerumus ke lembah hitam nan menyesatkan.
Segala nikmat nafsu ini mampu diperoleh dan dikelola oleh usaha kita sebagai makhluk paling sempurna. Manusia mampu berusaha dan mampu pula menuai hasil usahanya. Tetapi, Sang Pencipta menciptakan kita tidak dengan dengan menjadi manusia yang memiliki kemampuan bekerja dan berusaha seharian penuh atau dengan kata lain 24 jam. Kehidupan manusia dalam hal pembagian waktu telah diatur oleh Sang Pencipta, dimana manusia diberikan waktu 24 jam dalam sehari dan tugas kita untuk mengelola waktu se-efektif dan se-efisien mungkin. Dimana waktu terbagi dijatahkan menjadi sepertiga waktu beribadah kepada-Nya, sepertiga waktu untuk berusaha untuk kepentingan duniawi, dan sepertiga waktu selebihnya dijatahkan untuk “tidur”.
Sepertiga dari hari kita telah diporsikan untuk kegiatan tidur. Tidur yang cukup memberikan efek positif dan sinerjik terhadap kegiatan sehari-hari. Jam tidur yang kurang justru akan memberikan penurunan produktivitas serta bahkan penurunan semangat beraktifitas. Selanjutnya tidur yang berlebihan justru memberikan rasa bersalah pada diri kita, pikiran terus berkecamuk dan mengecam diri sendiri, “mengapa saya menjadi orang yang malas, bukannya memanfaatkan waktu untuk berusaha maupun mencari suatu hal yang berguna. Tetapi saya malah menggunakan waktu untuk tidur berlebihan yang nyaris tiada berguna”. Begitulah suara petikan hati mengakui diri kita telah tidur berlebihan lantas mengakui kita sebagai “raja tidur”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H