Mohon tunggu...
Ikram Aswad Fausy
Ikram Aswad Fausy Mohon Tunggu... -

Telkom Univesity

Selanjutnya

Tutup

Politik

Serba Salah Politik

2 Mei 2014   23:43 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:56 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Percintaan dimasa muda sangat indah dan tidak akan pernah dilupakan, tetapi entah kenapa ada perbedaan derajat. Sama halnya seperti politik, yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin. Kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif yang kita tahu saat ini layaknya mencari jarum ditengah jerami yang sangat banyak sehingga tak terlihat atau dirasakan lagi oleh masyarakat.

Partai politik adalah sarana bagi masyarakat untuk turut serta atau berpartisipasi dalam pengelolaan Negara. Namun dalam benak masyarakat saat ini ialah partai politik yang memainkan hak suara mereka sehingga ia mendapatkan tipuan ataupun tidak merasakan hal yang sama pada janji-janji wakil rakyat yang mereka celupkan jari kelingking mereka ke tinta ungu. Salah sendiri bagi para pemilih tidak memikirkan taktik-taktik para calon wakil rakyat yang memiliki seribu satu cara agar ia mendapatkan kursi empuk yang dia inginkan.

Calon wakil rakyat pun sebenarnya bingung dengan cara mereka melawan calon wakil rakyart lainnya. Ada banyak jalan menuju puncak gunung, ada cara cepat, dan ada juga cara lambat. Apabila calon wakil rakyat memiliki banyak barisan Soekarno-Hatta yang ia miliki. Semakin besar pula kesempatan mereka untuk naik menjadi wakil rakyat, belum pasti juga ia memiliki banyak akal untuk membantu rakyat mereka.Bagaimana dengan calon wakil rakyat yang memiliki satu atau dua barisan Soekarno-Hatta? Padahal mereka telah merasakan yang namanya betul-betul susah atau mulai dari nol. Tentu saja ia tahu bagaimana cara mengatasi rakyat yang akan ia atur nasib dan kehidupannya. Semua tergantung barisan-barisan tersebut. Dunia memang kejam dan tidak adil!

Karna pada dasarnya kehidupan ini penuh dengan palsu belaka. Semua diatur sedemikian rupa hingga menghasilkan sesuatu yang mereka inginkan. Niat awal dari para pemimpin bukanlah memimpin negri ini menjadi kearah yang lebih baik lagi. tetapi melainkan mencari keuntungan daripada itu. Seperti uang, kekuasaan, tahta dan kesenangan. Mereka adalah wakil rakyat yang dipilih untuk memimpin negeri ini bukan malah menghancurkan negeri ini. Bukan salah rakyat jika banyak yang melakukan golput, karna pada dasarnya tidak ada lagi rasa percaya dari masyrakat untuk memilih para pemimpin mereka.

Hanya janji-janji palsu yang mereka ungkapkan untuk menarik masyarakat. Pada saat terpilih tidak ada satupun janji yang mereka tepati . Sungguh kasian negeri ini, korupsi dimana mana, kehancuran negeri mulai terasa. Karna terpilihnya pemimpin-pemimpin yang salah. Kita sebagai masyarakat hanya bisa menelan ludah tidak adalagi cara selain memilih mereka atau tidak memilih mereka sama sekali. Karna memilih atau tidak pun, hasilnya akan sama saja. Banyak masyarakat yang terjerumus kedalam janji-janji palsu yang mereka lontarkan.

Setiap masyarakat pasti menginginkan mendapatkan pemimpin yang baik dan dapat di percaya. Tapi inilah kehidupan, kehidupan yang ada di jaman sekarang. Uang dapat membeli semuanya, bahkan hati sekalipun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun