Mohon tunggu...
IKRAM KASYFUL AZHIM
IKRAM KASYFUL AZHIM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa biasa yang sedang melatih diri untuk lebih baik dalam menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penaklukan Konstatinopel: Transformasi Kota dan Dampak Jangka Panjang

24 Mei 2024   21:51 Diperbarui: 24 Mei 2024   22:30 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Penaklukan Konstatinopel merupakan salah satu peristiwa besar yang dilakukan oleh Kesultanan Utsmaniyah di bawah naungan Muhammad Al Fatih terhadap Kekaisaran Bizantium yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Konstantin XI. Kekaisaran Bizantium pernah menjadi salah satu kekuatan besar di dunia. Kekaisaran ini memegang Kota Konstatinopel selama kurang lebih 1.123 tahun. Walaupun begitu Kekaisaran Bizantium terus mengalami penurunan. Penurunan inilah yang menjadi peluang bagi Turki Utsmani untuk melakukan perlawanan untuk menguasai Konstatinopel dan menghilangkan pengaruh Bizantium di Timur Tengah. Kemenangan pasukan Muhammad Al Fatih atas pasukan Kaisar Konstantin mendatangkan warna baru bagi kepemimpinan di Kota Konstatinopel tersebut dan mengubah sejarah dunia.
Pada artikel kali ini, penulis ingin mengajak pembaca menyelami lebih dalam tentang dampak yang dialami Kota Konstatinopel setelah dipimpin oleh Turki Utsmani. Penaklukan Konstatinopel menjadi awal transformasi besar-besaran bagi kota yang strategis ini. Perubahan signifikan ini mencakup dari berbagai bidang kehidupan. a. Politik
Setelah penaklukan, Konstatinopel menjadi ibukota baru Turki Utsmaniyah dan namanya diubah menjadi Istanbul. Kota ini menjadi pusat administrasi, budaya, dan ekonomi bagi Kesultanan Utsmaniyah. Perluasan wilayah juga dilakukan ke wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh Kekaisaran Bizantium.
Selain itu juga terjadi perubahan pada struktur pemerintahan. Struktur pemerintahan diubah menyesuaikan dengan model Utsmani. Hal ini termasuk penunjukan gubernur-gubernur Utsmani, penyesuaian administrasi, dan perubahan hukum yang disesuaikan dengan memasukkan aspek-aspek dari hukum Islam. Meskipun terjadi perubahan signifikan, Kekaisaran Utsmani tetap memberikan kebijakan-kebijakan yang menjaga toleransi antar umat beragama di wilayah tersebut.
b. Ekonomi
 Dalam bidang ekonomi, terjadi perubahan yang sangat signifikan mengingat kota ini merupakan kota yang letaknya sangat strategis yaitu berada di perbatasan antara Benua Eropa dan Benua Asia. Dengan kondisi geografisnya inilah memungkinkan kota untuk mengontrol kegiatan perdagangan antara dua benua tersebut. Sehingga kegiatan perdagangan berkembang pesat di sana. Pembangunan baru juga dilakukan Turki Utsmani dalam memajukan infrastruktur disana. Hal ini termasuk seperti pembangunan masjid, istana, jalan-jalan, dan fasilitas-fasilitas lainnya. Ini menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan ekonomi lokal, meskipun hanya untuk sebagian kecil masyarakat.
c. Budaya  Jatuhnya Konstatinopel ke tangan Islam pastinya memberikan dampak perubahan budaya yang cukup signifikan. Hal ini dikarenakan masuknya budaya Islam di tengah-tengah kota yang masyarakatnya mayoritas penganut Kristen Ortodoks. Perubahan ini mencakup seni bangunan seperti masjid-masjid, istana megah, dan bangunan-bangunan lainnya yang dibangun dengan gaya arsitektur Islam.  Seni dan sastra Islam seperti seni kaligrafi, miniature, dan seni Islam lainnya juga berkembang pesat, menghasilkan karya-karya yang indah. Bahkan sastra Turki Utsmani juga mencapai puncak kejayaannya dengan hadirnya pernyair dan penulis terkenal seperti Fuzuli, Baki, dll. Selain itu bahasa yang digunakan adalah bahasa Turki dan mayoritas masyarakat yang awalnya Kristen Ortodoks menjadi mayoritas muslim setelah dipegang oleh Turki Utsmani.
d. Militer
 Pada bidang militer, Konstatinopel menjadi pusat militer utama Kekaisaran Utsmaniyah. Kota ini menjadi maskar besar bagi angkatan bersenjata Utsmaniyah. Dengan membangun benteng-benteng, tembok-tembok, dan sistem pertahanan lainnya semakin memperkuat pertahanan Konstatinopel. Salah satu contoh pembangunan Benteng Rumeli Hisari oleh Sultan Muhammad Al Fatih di sepanjang tepi sungai Bosporus.
 Selain itu juga, kota ini menjadi pusat produksi senjata dan persenjataan untuk angkatan bersenjata Konstatinopel. Berbagai pabrik senjata, tempat penyimpanan, dan markas militer dibangun di kota ini.
Itu tadi beberapa dampak dan transformasi kota Konstatinopel setelah terjadi penaklukan yang dilakukan oleh Muhammad Al Fatih. Dengan penaklukan Konstatinopel oleh Kesultanan Utsmaniyah, kita menyaksikan transformasi yang mengubah arah sejarah dan menentukan masa depan wilayah tersebut. Peristiwa ini tidak hanya menandai akhir sebuah era, tetapi juga awal dari babak baru dalam sejarah Timur dsan Barat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun