Mohon tunggu...
Ikon Sauki
Ikon Sauki Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa UIN Khas Jember

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Menghebohkan! Oknum Ternyata Berusaha Mengacaukan Aksi Peringatan Darurat dengan Tawaran Imbalan Fantastis kepada Influencer

22 Agustus 2024   02:22 Diperbarui: 22 Agustus 2024   02:50 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemilik akun Neo Historian Indonesia mengaku ditawari sejumlah uang untuk memecah suara aksi 'Peringatan Darurat'. X (Twitter)/ @neohistoriai_d

Tagar 'Peringatan Darurat' telah menjadi topik trending di seluruh dunia hingga dini hari berita ini dirilis, Kamis, 22 Agustus 2024. Netizen ramai-ramai memposting foto Garuda Putih berlatar belakang biru dengan tulisan 'Peringatan Darurat' sebagai bentuk protes terhadap hasil rapat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengenai Rancangan Undang-Undang Pilkada.

Namun, di balik fenomena ini, muncul dugaan adanya oknum yang berusaha memecah suara dari gerakan 'Peringatan Darurat'. Rumor beredar bahwa pihak-pihak tertentu menawarkan imbalan besar untuk mengalihkan perhatian dari isu tersebut, yang telah menjadi trending topic global di X (Twitter) dan Instagram.

Salah satu influencer di X, @jawafess, yang memiliki 1 juta pengikut, mengungkapkan bahwa ia telah dihubungi dengan tawaran untuk menggagalkan aksi 'Peringatan Darurat'. "Per malam ini, Jawafess dapat brief (arahan) untuk memecah suara dukungan terhadap aksi besok. Nilainya bombastis dan masih dapat voucher gratis ini itu," tulis akun @jawafess.

Meskipun tawaran tersebut sangat menggiurkan, @jawafess menolak dan menyuarakan kekhawatirannya tentang tawaran serupa yang diterima oleh banyak influencer lainnya. "Tapi ada ratusan KOL di luar sana. Kawal terus lur. Akan ada banyak impostor," tulisnya lebih lanjut.

Ketika ditanya mengenai jumlah imbalan yang ditawarkan, @jawafess menulis, "10 tweet bisa bikin pensiun dan menikmati hidup dari bunga bank. Tebak aja lur wkwk."

Akun Twitter Jawafess
Akun Twitter Jawafess

Akun lain, @neohistoria_id, juga mengungkapkan pengalaman serupa dengan menyebutkan bahwa mereka diminta untuk menimbulkan perpecahan antara pendukung dengan mengangkat kembali isu penistaan agama. "Sama, dong. Kalau brief ke kami disuruh adu domba pendukung Pak Anies dan PDIP dengan mengangkat kembali kasus penistaan agama Pak Ahok dan politisasi agama tahun 2017," tulisnya.

Tidak hanya @jawafess dan @neohistoria_id, tetapi juga akun besar lainnya seperti @JukiHoki turut mengungkapkan hal serupa. Pada Rabu, 21 Agustus 2024, @JukiHoki mencuitkan bahwa oknum buzzer sedang merancang strategi untuk melawan aksi 'Peringatan Darurat'.

"Buzzer mungkin sedang rapat merancang narasi. Sedangkan financenya menghitung nilai kontrak dan durasi kampanye. Bagi mereka kondisi ini selalu adalah berkah karena dari sanalah mereka makan demi hidup yang entah untuk apa mereka pertahankan," tulis @JukiHoki.

Pemilik akun Neo Historian Indonesia mengaku ditawari sejumlah uang untuk memecah suara aksi 'Peringatan Darurat'. X (Twitter)/ @neohistoriai_d
Pemilik akun Neo Historian Indonesia mengaku ditawari sejumlah uang untuk memecah suara aksi 'Peringatan Darurat'. X (Twitter)/ @neohistoriai_d

Aksi 'Peringatan Darurat' menjadi viral setelah hasil rapat DPR yang berusaha membatalkan keputusan Mahkamah Konstitusi mengenai Pilkada 2024. Pembatalan ini mengakibatkan Partai PDI Perjuangan dan Anies Baswedan tidak dapat berpartisipasi dalam kontestasi politik, sementara Kaesang Pangarep diizinkan untuk maju sebagai calon. Sebelumnya, aturan yang berlaku memastikan bahwa Kaesang tidak memenuhi syarat karena masalah usia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun