Pelaksanaan Si Lokananta tidak terlepas dari tantangan besar, terutama karena sebagian besar panitia adalah mahasiswa kelas malam. Esa menjelaskan bahwa dua hari sebelum acara adalah waktu paling krusial, karena mereka harus membagi waktu antara pekerjaan, tugas kuliah, dan tugas akhir. "Kami benar-benar mengatur waktu dengan sangat ketat. Tapi, berkat kekompakan tim dan dukungan dari program studi, semua dapat berjalan lancar," tambahnya.
Nur Maghfirah Aesthetika MMedKom, Kaprodi Ikom Umsida, turut memberikan apresiasi atas keberhasilan mahasiswa menyelenggarakan acara ini. "Terima kasih kepada teman-teman kelas B1 yang telah menyelenggarakan acara keren ini. Semoga pengalaman ini memberikan banyak pelajaran berharga," ungkapnya dalam sambutannya.
Kata Mereka tentang Si Lokananta
Acara ini mendapat tanggapan positif dari peserta dan orang tua. Salah satu peserta lomba mewarnai, Ceisya, gadis cilik berusia 5 tahun, berhasil menjadi juara 1 kategori A. Dengan semangat, ia mengaku senang mengikuti kegiatan ini. Ayahnya, Dadang Suryana, merasa bangga atas pencapaian putrinya.
"Ini pertama kalinya anak saya ikut lomba mewarnai, dan hasilnya luar biasa. Saya sampai merinding melihatnya. Acara ini sangat memuaskan, semoga terus diselenggarakan di masa depan," ungkapnya.
 Ajeng, peserta lomba fashion show berusia 8 tahun, meraih juara 2 kategori B dengan konsep pakaian adat Bali. Ayahnya, Novan, seorang guru, memuji pelaksanaan acara meski persiapannya hanya satu minggu.
"Konsep pakaian adat Bali baru selesai dua hari sebelum acara, tetapi hasilnya memuaskan. Namun, lokasi acara ke depannya sebaiknya lebih strategis dan panggungnya lebih menarik," saran Novan.
Novan juga menambahkan bahwa kepanitiaan dan manajemen acara sudah sangat matang. "Saya berharap Si Lokananta dapat menjadi agenda tahunan yang semakin besar dan berkualitas," tutupnya.
Si Lokananta 2024 membuktikan kemampuan mahasiswa Ikom Umsida untuk menggelar acara yang kreatif dan bermakna. Selain mempererat hubungan ibu dan anak, acara ini juga menjadi sarana pengenalan budaya lokal yang kaya kepada generasi muda. Dengan sambutan positif dari peserta dan orang tua, serta evaluasi yang konstruktif, Si Lokananta diharapkan berkembang menjadi tradisi tahunan yang lebih besar dan lebih baik. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat hubungan keluarga tetapi juga menjadi ajang melestarikan budaya Indonesia di tengah kehidupan modern.