Menurut pengamatan Rama, strategi pemasaran yang dilakukan oleh KLG dimulai dengan komunikasi melalui WhatsApp untuk menjaring pengunjung.
Setelah itu, tamu yang datang akan diajak untuk berkeliling dan melihat langsung berbagai aktivitas di KLG.
Mereka juga disediakan majalah yang memuat informasi tentang keunggulan dan program-program di KLG.
Selain itu, mahasiswa juga mengimplementasikan teori komunikasi massa saat berinteraksi dengan pengunjung. Setiap hari Minggu, KLG mengadakan acara khusus di mana masyarakat sekitar diundang untuk berpartisipasi dalam permainan tradisional dan mengikuti workshop.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya lokal dan menumbuhkan kembali minat terhadap permainan tradisional, sekaligus mengurangi ketergantungan pada gadget.
Dalam pelaksanaan program magang ini, beberapa mata kuliah yang relevan turut diterapkan oleh mahasiswa. Mata kuliah seperti Komunikasi Massa dan Komunikasi Pemasaran menjadi sangat penting dalam membangun branding KLG di media sosial.
Selain itu, mata kuliah Fotografi dan Filmologi juga diterapkan ketika mahasiswa melakukan pengambilan dokumentasi dengan teknik-teknik yang telah mereka pelajari di kelas. Dokumentasi yang dihasilkan kemudian digunakan sebagai bahan promosi dan konten media sosial KLG.
Kampung Lali Gadget sendiri memiliki berbagai program dan kegiatan yang menarik. Salah satunya adalah pembuatan wayang dari jerami, yang menjadi sarana edukasi kreatif bagi anak-anak.
Kegiatan ini juga dirancang untuk mengurangi penggunaan gadget dan mendorong anak-anak untuk lebih aktif dalam kegiatan positif. Permainan tradisional yang tersedia di KLG juga menjadi daya tarik tersendiri, mengingat permainan ini mengingatkan masyarakat pada masa kecil mereka.
Semua program yang ada di KLG diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keseimbangan antara teknologi dan budaya lokal.