[caption id="attachment_79820" align="alignleft" width="178" caption="fais2212.blogspot.com"][/caption] Dan keinginan itu kembali datang, memburu nafas yang semakin sesak saat menahan tangis. Selalu saja tentang benci yang mengakar, lelah dalam bayangan, terpuruk dalam ingatan rasa.
Â
Jika rasa ini bisa terlepas saat harus bersua denganmu, maka datanglah...
Walaupun itu suatu hal yang sangat menyakitkan karena dirimu adalah hitam dalam lembar hidupku. Tapi tanya ini belum juga terjawab, luka ini meminta alasan kenapa bisa tertoreh begitu dalam. Dan jika hanya dengan jawabmu hatiku akan terbebas, maka temuilah aku sekarang...
Â
Maaf..... Seharusnya sudah cukup menutup luka dengan keikhlasan memaafkanmu, tapi kenapa luka ini masih tetap ada. Menahan kasih yang lain untuk dibalas, menciderai kepercayaan yang sudah jelas ada dihadapan.
Dan akupun kembali menengok hati, aku masih takut terluka......
Â
Arrrggghhhhh...... Aku masih sangat membecimu ternyata!!!!!!!!
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H