Mohon tunggu...
Is Ko
Is Ko Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang yg tidak sabar..... karena itu mungkin Sang Maha sering memberi ujian tentang kesabaran.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Neng...

20 Agustus 2010   05:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:52 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Neng... Bagaimana kabarmu disana ?

Aku rindu mncium wangi rambutmu saat kau bersandar dipundakku.

 

 

Neng... Apakah kau bak-baik saja ?

Aku disini terasa hampa selama tanganku tak bisa membelai punggungmu.

 

 

Neng... Mereka bersikap baik kan ?

Aku disini mengutuk diri saat harus melepasmu disana.

 

 

Neng... Aku rindu semua tentangmu ?

Senyummu, gelak tawamu yang ceria dan lesung pipimu yang semakin tersamarkan oleh pipimu yang menggemaskan itu.

 

 

Neng... Apa kau juga rindu aku ?

Rindu memelukku, rindu berbicara tanpa makna padaku, rindu tidur denganku...

 

 

Neng... Apa kamu marah karena kita terpisah ?

Karena akupun marah pada diriku, marah karena tidak sanggup menahanmu untuk tetap dalam dekapku, marah karena aku belum bisa memenuhi keperluan kita berdua, marah karena rasa sayangku justru membuatmu jauh dariku sehingga kita tak seatap lagi.

 

 

O’iya Neng... apa Upin masih setia menemani tidurmu ?

Karena aku disini pun selalu ditemani Ipin....

 

 

Jadi ingat saat kita tidur bersama, Upin Ipin selalu setia disampingmu, menjagamu dari mimpi burukmu. Saat pagi kau terbangun, kau memeluk mereka dan berkata padaku

“ mah... mah...” katamu sambil menunjuk sikembar.

 

Aku tau kau mau aku melakukan apa,

Kita duduk berhadapan dan....

“ Dua mata Salwa... “ kutunjuk sudut mata sikembar lalu kesudut matamu.

[caption id="attachment_232756" align="alignright" width="143" caption="Mata Genit"][/caption]

Reflek kau kedip-kedipkan matamu, MATA GENIT aku menyebutnya.

[caption id="attachment_232791" align="alignleft" width="125" caption="Minta diganti sepatu..."][/caption]

“ Hidung Salwa satu...” Kucolek hidung sikembar lalu kucolek hidungmu, kau telonjak senang.

“ Dua kaki Salwa, pakai sepatu baru...” dan kau pun berdiri mencari sepatumu....

 

Duh.... kangeeeeeennnnnnnnnn hiks.

 

* Barusan saja, saat sya publish ini. Sya ,endapat telp dari suaminya ibu pengasuh klo Salwa lagi sakit. Muntaber  :cry:

Minta Do'a kompasioners semuanya ya.............

Makasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun