Mohon tunggu...
Is Ko
Is Ko Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang yg tidak sabar..... karena itu mungkin Sang Maha sering memberi ujian tentang kesabaran.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kembar Identik

3 Agustus 2010   08:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:21 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perempuan kurus berbaju lusuh itu mendorongku dengan keras, bicaranya yang setengah berteriak memaksa seluruh penumpang menatap padaku. Di belakangnya seorang anak kecil berwajah familiar menarik-narik bajunya menangis keras saat ibunya tiba-tiba menurunkannya dengan kasar.

 

“ Dasar pengecut ! Bajingan ! Tidak tau malu ! Beraninya sama perempuan lemah sepertiku ! Lihat apa yang telah kau perbuat “ tangannya menunjuk anak kecil dibelakangnya. “ Jahanam... !!! “ Rutuknya.

Makian itu penuh amarah dan dendam. Tatapan penumpang terlihat iba atau mereka malah curiga padaku.

 

Kenek menyeret paksa perempuan itu keluar dari metro mini, anak kecil itu menatapku sekilas dengan mata jernihnya yang sembab.

Reflek kututup mukaku. Hatiku pedih. Bayangan saudaraku yang terbujur kaku dengan mulutnya yang berbusa begitu jelas dalam ingatan

 

Tuhan... kenapa kau berikan kami wajah yang sama persis.

 

 

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun