Mohon tunggu...
I Komang Weda Prema Murti
I Komang Weda Prema Murti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha

Hey, i am using kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandangan Agama Hindu Terkait Kasus Korupsi

21 Desember 2021   22:21 Diperbarui: 21 Desember 2021   22:26 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1) Kama yang artinya nafsu dan keinginan yang berlebihan sehingga melampaui batas kemampuan. 2) Tamak yang artinya sifat rakus. 3) Krodha yang artinya sifat marah yang berlebihan. 4) Moha yang artinya bingung. 5) Mada yang artinya sifat mabuk akan harta, keinginan, ataupun minuman. 6) Matsarya yang artinya sifat iri dengki atau iri hati. Tidak terkendalinya Sad Ripu dalam diri manusia mengakibatkan sifat mulia dalam dirinya menjadi runtuh. 

Hal ini menyebabkan manusia akan mudah tergiur untuk melakukan tindak kejahatan yang mensejahterakan dirinya dalam sementara waktu, seperti dengan melakukan korupsi. Selain itu, penyebab dari seseorang melakukan tindak pidana korupsi adalah karena tingginya keinginan materialisme tanpa diikuti dengan kendali kerohanian dan spiritual. 

Oleh karena itu, dalam diri manusia perlu ditekankan pada penegakan "dharma" karena tanpa adanya dharma dapat memunculkan sifat buruk seperti kenginan untuk melakukan korupsi. Selain itu, tanpa adanya dharma, perilaku manusia akan menyimpang dari segala nilai yang berlaku dan peraturan yang ada.

Berbagai tindakan pencegahan telah banyak dilakukan untuk mengatasi makin maraknya tindak pidana korupsi telah banyak terjadi. Adapun pencegahan korupsi menurut agama hindu dapat dilakukan dengan penanaman nilai-nilai integritas dalam perspektif hindu. 

Menurut agama hindu, intergritas adalah keadaan pribadi yang menunjukan adanya korelasi yang baik dan utuh antara pikiran, perkataan, dan perbuatan dengan berdasarkan dharma sehingga dapat melahirkan percayaan. Intergritas sejalan dengan ajaran Tri Kaya Parisudha yang bermakna tiga perilaku yang harus dijaga kemuliaannya.

 Tri Hita Karana ini terdiri dari Manacika yang artinya berpikir yang benar, Wacika yang artinya berkata yang benar, dan Kayika yang artinya berbuat yang benar. Tri Kaya Parisudha merupakan salah satu pengamalan berdasarkan dharma.

Selanjutnya penanaman nilai-nilai intergritas dalam perspektif hindu bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang bisa bertanggung jawab, yaitu jujur (lurus hati, tidak curang), peduli (tidak mementingakan diri sendiri), mandiri (tidak bergantung pada orang lain), bertanggung jawab, disiplin (taat terhadap aturan hukum), kerja keras, berani, dan adil (bijaksana dan tidak sewenang-wenang). 

Untuk menciptakan karakter tersebut dan untuk membangun dikap antikorupsi diperlukan peranan dari pihak terdekat yaitu keluarga. Keluarga mempunyai peranan untuk membangun generasi yang berintegritas, menanamkan nilai-nilai dharma kepada seluruh anggotanya sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang sejahtera dan harmonis. Selain itu, karakter antikorupsi juga dapat ditatanam dengan membudayakan etos kerja dalam kehidupan. 

Etos kerja ini bertujuan untuk mencapai tujuan sesuai keinginan dengan berdasarkan prinsip yang dimiliki dengan landasan nilai-nilai dharma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun