Lalu kesalahan dalam proses pencoblosan dapat mengakibatkan surat suara menjadi tidak sah. Seperti halnya letak coblos yang salah atau tidak tepat sasaran. Selain itu juga, sangat memungkinkan terjadinya kesalahan dalam proses penghitungan manual. Hal ini bisa diperparah dengan banyaknya jumlah pemilih pada pemilihan umum tahun 2019 di Indonesia. Proses penghitungan yang dilakukan manual telah memakan waktu yang panjang. Hal ini bisa berpotensi menambah ketegangan dan akan ketidakpastian bagi publik. Proses ini bahkan dapat mempengaruhi hasil akhirnya, terutama ketika terjadinya selisih jumlah suara pada pemilu.Â
Kelemahan lain dari sistem manual adalah kerentanannya terhadap kecurangan fisik. Meskipun potensi akan manipulasi data memiliki presentasi lebih kecil, sistem ini sangat rawan untuk melakukan kecurangan pada level lokal. Seperti halnya dengan melakukan aksi curang penggantian surat suara atau terjadinya praktik coblos ulang. Tentu hal ini dapat merusak integritas hasil akhir suara pemilu. Selalu ada saja kasus pemilu yang mengalami kecurangan, seperti halnya laporan surat suara hilang, dicuri, hancurnya kotak suara di beberapa daerah. Dari sini, dampak yang dihasilkan adalah timbulnya keraguan dari masyarakat akan mekanisme sistem pemilu yang bobrok. Bahkan pengaruh tersebut datang dari pihak-pihak yang memiliki kekuasaan lokal dengan cara melakukan intimidasi atau ancaman terhadap pemilih.
Terdapat pula aspek lain yang ikut menantang dari sistem pemilu manual, yakni masalah logistik. Negara Indonesia dengan wilayah yang luas yang terbentang dari Sabang hingga Merauke dan berbentuk kepulauan besar kecil. Menjadikannya memerlukan pengiriman surat suara yang tidak hanya tepat waktu, tetapi juga aman. Proses distribusi surat suara ke setiap TPS seringkali terhambat oleh cuaca yang kurang baik, minimnya transportasi, dan masalah administratif. Keterlambatan distribusi ini bisa menimbulkan kekosongan pada TPS atau kurangnya surat suara yang disediakan di lokasi tertentu. Tentunya hal ini akan berdampak pada menurunnya tingkat partisipasi pemilih karena merusak kredibilitas pemilu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H