Fonetik adalah disiplin ilmu yang mendeskripsikan karakteristik ujaran tertentu yang menganalisis dari standar atau model aksen bahasa. Dalam bahasa Spanyol misalnya, terdapat aksen untuk wilayah Castilla yang telah dianggap sebagaian aksen murni bahasa Spanyol. Di Kawasan Inggris Raya dikenal istilah Received Pronunciation (RP) yang banyak digunakan di abad ke-20. Aturan dasar mengenai aksen kemungkinan telah diadopsi oleh kaum terpelajar di kota-kota besar yang menjadi penutur. Deskripsi terhadap pelafalan dari penutur menjadi informasi mengenai analisis terhadap variasi tuturan yang digunakan.
Variasi setiap daerah yang berbeda didasari oleh dialek, yang tidak hanya mendasari adanya perbedaan terhadap pelafalan serta kosakata dan gramatikal serta aksen. Variasi regional muncul dari berbagai sebab, salahsatunya akibat dari kolonialisme dan invasi. Negara persemakmuran Inggris misalnya, memilki variasi bahasa yang berbeda dengan bahasa Inggris asli. Hal lain yang dapat mengakibatkan adanya perbedaan pelafalan adalah demografi wilayah. Kawasan yang terpisah oleh gunung atau lau, memiliki pelafalan yang berbeda dari tuturan yang ada di negara tersebut
Untuk menentukkan kompleksitas yang mempengaruhi faktor sosial terhadap adanya variasi dapat direpresentasikan melalui kajian sosiolinguistik. Adanya kelas sosial dalam suatu komunitas dapat menunjukkan identifikasi terhadap perbedaan variasi bahasa. Faktor lainnya adalah intensitas penggunaan yang melafalkan bahasa berdasar situasi tertentu. Hal yang juga mendasari adanya variasi tuturan adalah adanya perbedaan tuturan antara pria dan wanita, perbedaan pekerjaan, gaya bahasa, dan komunitas tutur.
Kita akan dengan mudah untuk mengganti gaya bahasa berdasarkan situasi tertentu untuk mensukseskan tujuan komunikasi. Setiap orang dapat berbicara secara cepat atau pelan, senyap atau lantang pada beberapa situasi komunikasi. Fonetik mendeskripsikan tuturan dengan gaya bahasa yang pelan dan cenderung berhati-hati dalam tuturan serta mengkreasikan masalah utama yang menjadi fakta kajian. Semua orang mengetahui bahwa remaja berbicara dalam gaya bahasa yang berbeda dengan orang tua. Hal ini bukan hanya berkaitan dengan faktor fisik semata, tetapi faktor usia kemudian dapat mempengaruhi tuturan individu dari tahun ke tahun.
Kajian fonetik dapat dilakukan secara alami dan sederhana untuk memahami komunikasi sebagai pembelajaran tergadap analisis. Data yang dikumpulkan memungkinan untuk dapat dikembangkan melalui tuturan yang dilakukan dan memahami konteks dari apa yang dikatakan. Namun banyak yang harus diperhatikan dari proses pengumpulan data tersebut, yakni berkaitan dengan alat rekam dan lingkungan sekitar yang dapat mempengaruhi kualitas suara.
Sumber tulisan dikutip dari buku Phonetics karya Peter Roach.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H