Mohon tunggu...
Lintang Jingga
Lintang Jingga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Brawijaya

I'm an ordinary student who loves all things movement, from environmental, social, political, philosophy, gender, and more.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mahasiswa Baru, Kanvas Kosong yang Mencari Pelukis

1 Agustus 2024   20:24 Diperbarui: 1 Agustus 2024   20:46 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by SerenitySeeke

Masa transisi dari siswa sekolah menengah ke dunia perkuliahan menawarkan banyak tantangan dan peluang baru. Dalam analogi yang menarik, mahasiswa baru dapat diibaratkan sebagai kanvas kosong yang mencari seorang pelukis. Mereka adalah individu-individu yang siap untuk diwarnai dengan berbagai pengalaman, pengetahuan, dan wawasan baru, yang pada akhirnya akan membentuk identitas dan masa depan mereka.

Kanvas kosong: awal yang penuh potensi

Mahasiswa baru datang dengan berbagai latar belakang dan pengalaman hidup yang berbeda, tetapi mereka semua memiliki satu kesamaan: mereka adalah kanvas kosong. Ini berarti mereka memiliki potensi yang luar biasa untuk berkembang dan bertransformasi. Pada awal perjalanan mereka, mereka mungkin merasa cemas atau tidak tenang dalam melihat masa depan, terlebih mereka lebih mudah berubah dalam setiap keputusannya, tetapi ini adalah bagian dari proses belajar dan penemuan diri.

Sebagai kanvas kosong, mahasiswa baru memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Mereka dapat memilih jurusan yang sesuai dengan passion mereka, mengikuti berbagai organisasi dan kegiatan internal maupun eksternal kampus, serta menjalin hubungan sosial yang baru. Setiap pengalaman ini akan menambah warna dan tekstur pada kanvas mereka, membentuk identitas mereka seiring berjalannya waktu.

Mencari pelukis: peran mentor dan pengalaman

Seorang pelukis dalam analogi ini bisa diartikan sebagai mentor, dosen, teman, dan bahkan pengalaman hidup itu sendiri. Setiap pelukis memiliki gaya dan pendekatan yang unik, yang akan memberikan kontribusi berbeda pada kanvas mahasiswa baru. Dosen, misalnya, dengan pengetahuan dan pengalaman mereka, dapat memberikan wawasan akademis dan profesional yang berharga. Mereka tidak hanya mengajar teori, tetapi juga membimbing mahasiswa dalam proyek penelitian, magang, dan pengembangan karir.

Selain dosen, teman-teman sebaya juga memainkan peran penting. Dalam dinamika sosial kampus, mahasiswa baru dapat belajar banyak dari interaksi dengan teman-teman mereka. Diskusi, kolaborasi dalam tugas kelompok, dan partisipasi dalam organisasi internal maupun eksternal kampus membantu mereka mengembangkan keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan kerjasama tim.

Pengalaman hidup sehari-hari di kampus juga turut melukis kanvas ini. Tantangan akademis, kegagalan, keberhasilan, dan berbagai momen penting lainnya akan meninggalkan jejak yang membentuk karakter dan daya tahan mahasiswa. Setiap momen, baik itu manis maupun pahit, adalah sapuan kuas yang memperkaya kanvas kehidupan mereka.

Proses menjadi karya seni

Perjalanan mahasiswa baru adalah proses berkelanjutan yang penuh dengan pembelajaran dan transformasi. Sebagai kanvas kosong yang mencari pelukis, mereka perlu terbuka terhadap segala bentuk pengaruh dan pengalaman. Tidak sedikit saat mahasiswa baru menjalani proses di kampus mendapat doktrin-doktrin dari kakak tingkat yang memiliki tujuan pribadi maupun tujuan lainnya yang membentuk karakter "skeptic" kepada mahasiswa baru. Berbagai doktrin diberikan agar kanvas yang kosong enggan untuk mendapat warna lain --- pandangan lain terhadap perkuliahan. Sangat penting bagi mereka untuk tetap autentik dan berani mengekspresikan diri. Dalam proses ini, mereka akan menemukan warna dan gaya unik yang benar-benar mencerminkan siapa mereka.

Di akhir masa perkuliahan, kanvas yang dulu kosong akan menjadi karya seni yang indah dan kompleks. Setiap goresan, warna, dan detail pada kanvas tersebut adalah cerminan dari perjalanan, perjuangan, dan pertumbuhan mahasiswa. Mereka akan keluar sebagai individu yang lebih matang, siap menghadapi tantangan dunia nyata dengan kepercayaan diri dan pengetahuan yang mereka peroleh selama masa perkuliahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun