Aku masih ingat, beberapa tahun silam, di sebuah sudut kamar kost di kawasan Dago, Bandung, aku mengalami Ramadhan yang penuh warna dan rasa. Sebuah masa yang seolah mengental bagai kenangan manis yang melekat erat. Saat itu, aku hanyalah seorang anak kost yang berusaha membuat momen buka puasa menjadi istimewa meski dengan bahan seadanya.
Ada kalanya kreativitas menggebu saat buka puasa memaksa aku untuk beralih fungsi menjadi seorang chef dadakan di dapur kostan. Dengan berbekal nasi merah sisa ketika sahur, telur, dan sedikit bumbu, aku akan meraciknya menjadi nasi goreng spesial ala nasi goreng Patayya. Magic com yang serba guna itu tidak hanya menjadi pembuat nasi, tetapi juga sesekali menjadi penggorengan praktis, menghasilkan aroma nasi goreng menggiurkan yang kerap membuat tetangga kost iri.