(Abu Hamzah, peneliti/sejarawan)
Bendera Alam Peudeung atau kerap disebut pada masanya sebagai Alam Zulfikar. Bendera ini bermotif pedang tunggal dan bulan bintang yang dibuat oleh Ali Mughayat Syah, Sultan Aceh pertama yang memimpin Aceh dari tahun 916-936 H atau sekitar tahun 1511-1530 M.
Salah satu catatan tentang Bendera Alam Peudeung dirangkum dalam salah satu hadist maja Aceh; "Di Aceh na Alam Peudeung//Cap sikureung bak jaroe raja//dari Aceh sampoe u Pahang// Hana soe tentang Iskandar Muda// Iskandar Tsani duk keu geulanto// Lako Putro Tajul Mulia".
Azwar AG, S.Pd, alumni FKIP Sejarah mengatakan, bendera Alam Peudeung merupakan bendera yang telah dipakai sejak Kerajaan Aceh diperintah oleh Ali Mughayat Syah. Bendera Alam Peudeung, sudah diresmikan sebagai bendera rakyat sejak tahun 1412 M oleh kerajan-kerajaan Aceh bersatu.
Dengan bukti-bukti sejarah yang masih terdokumentasi, dapat dipastikan bhwa tahun 1412 bendera Alam Peudeung sudah resmi dipakai rakyat Aceh. Walau terdapat ragam pendapat yang ditulis yakni ada yang menulis bahwa  Alam Peudeung dipakai sejak tahun 1412 dan sebagian menulis tahun 1413 dan 1415 Masehi.Â
Berbeda dengan beberapa bendera di Aceh di jaman kerajaan antara lain bendera dengan motif pedang tegak berdiri di samping gambar bulan yang disusun rapi dalam bentuk kaligrafi arab yang ditulis dengan tinta, bendera bulan bintang dengan strip hitam putih berlatar belakang warna merah merupakan bendera GAM, bendera Darul Islam (DI) Tentara Islam Indonesia (TII) yang pernah menggunakan dasar merah sebagai bendera perlawanan atau pemberontakan dan bendera berlatar belakang hijau. Bendera Alam Peudeung bukan bendera perlawanan atau pemberontakan, tetapi simbol kepribadian Masyarakat Aceh.
Menurut Azwar AG, S.Pd  jika merujuk kepada sejarah, maka bendera Bendera Alam Peudeung bukan hanya bendera yang dipergunakan oleh salah satu Kerajaan Aceh beberapa abad lalu, melainkan bendera yang dipakai untuk melambangkan Keteguhan Hati Rakyat Aceh. Disimpulkan bahwa baik bendera Alam Peudeung adalah simbol keteguhan rakyat Aceh dan sebagai lambang sejarah Rakyat Aceh dimana bukti sejarah masih tersimpan di museum rijks Belanda yang memiliki catatan lengkap tentang masyarakat rakyat Aceh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H