Mohon tunggu...
Ikke Pradima
Ikke Pradima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Psikologi/Neuropsikologi

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mengapa Sulit Melupakan Kenangan bersama Mantan? Perspektif Neuropsikologi serta Upaya Melupakannya

14 Juni 2023   09:16 Diperbarui: 14 Juni 2023   10:11 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kalian mengunjungi suatu tempat, dan mengingatkan kalian akan kenangan di dalamnya? Atau pernahkah kalian mencium aroma parfum dan mengingatkan kalian pada seseorang? Dalam psikologi, ingatan yang tercipta dalam memori jangka panjang disebut dengan long term memory. 

Menurut APA (American Psychological Association), Long term memory atau memori jangka panjang merupakan sistem memori manusia yang memungkinkan penyimpanan, pemeliharaan serta pemulihan informasi untuk jangka waktu yang lama. 

Menurut Baddeley, Long term memory terbagi menjadi dua, yaitu implicit memory dan explicit memory. Implicit memory, merupakan memori yang tidak dapat dideklarasikan, misalnya bagaimana cara mengendarai sepeda, bermain alat musik dll. Sedangkan, explicit memory adalah ingatan yang dapat dideklarasikan, atau disebut dengan declarative memory. 

Explicit memory juga terbagi menjadi dua, episodic memory, dan semantic memory. Pengalaman bersama orang terkasih atau mantan disini termasuk explicit memory-episodic memory, yaitu kemampuan memori jangka panjang, dalam mengingat, dan mengalami kembali secara mental akan episode tertentu di masa lalu pribadi seseorang. 

Pengalaman jatuh cinta merupakan pengalaman yang sangat membahagiakan bagi seseorang. Akan tetapi, apabila terpaksa mengalami putus cinta, membuat seseorang sakit hati, hilangnya mood dan bahkan hingga sakit secara fisik. Ternyata, hal ini dapat dijelaskan secara ilmiah melalui pendekatan neuropsikologi. Bagaimana hal tersebut dapat terjadi?

Jatuh cinta perspektif Neuropsikologi

Saat kita jatuh cinta, bagian otak yang kaya akan dopamine, yaitu neurotransmitter yang berperan penting saat merasa senang cenderung meningkat. Sedangkan hormon kortisol, hormon yang bertanggung jawab atas emosi negatif seperti ketakutan dan penilaian sosial menjadi menurun. Hal inilah membuat kita merasa senang berkepanjangan saat sedang jatuh cinta. 

Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Fisher dan tim pada tahun 2005, mereka menguji serta membandingkan aktivitas otak mahasiswa yang sedang merasakan jatuh cinta. 

Peneliti membandingkan gelombang otak mahasiswa, saat diberikan foto sosok spesial bagi mereka, dan foto orang lain atau kenalan mereka. Untuk melihat perbandingan tersebut, Fisher dan tim menggunakan fMRI (Functional Magnetic Resonance Imaging) yaitu alat yang berfungsi untuk mendeteksi area otak mana yang aktif saat melakukan berbagai tugas dengan mendeteksi peningkatan aliran darah ke area yang diaktifkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa foto orang yang mereka cintai secara romantis menyebabkan otak partisipan menjadi kaya akan dopamine. 

www.freepik.com
www.freepik.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun