Suatu ketika aku ditelepon seseorang yang tak ku kenal. Awalnya aku cuekin tapi lama-kelamaan, entah bagaimana ceritanya, kita malah jadi komunikasi tiap hari. Lambat laun kita semakin akrab dan memutuskan untuk menjalin suatu persahabatan.
Saking dekatnya dia kita saling curhat-curhatan, saling menasehati, dan mengingatkan satu sama lain. Tetapi suatu ketika dia mulai blak-blakan bercerita tentang keluarga dan lingkungan hidupnya yang jauh di sana dari tempat tinggalku. Awalmya sih aku biasa saja, kasih saran-saran . . . Lama - kelamaan dia bercerita mengenai dirinya dan disinilah aku terkaget setengah mati. Menurutku itu suatu masalah yang amat besar dan merupakan suatu aib yang musti ditutupi. Tapi kena.pa dengan santainya dia bisa percaya padaku dan bercerita panjang lebar mengenai masalah itu. Aku hanya miris mendengarkan dan mulai takut padanya.
Pertemanan itu sudah terjalin lama, mungkin hampir seminggu ini dan kini aku sudah mulai ngga respek dengannya. Tapi dia terus menghubungiku . . . :(
Semakin hari dia semmakin menggila, dia terakhir menghubungiku kemarin 4/3 2012. Dia semakin bergantung padaku, semua masalahnya dilontarkan padaku. Sebenarnya aku bisa menerimanya tetapi tidak untuk masalah ini (maaf aku tidak bisa bercerita tentang masalahnya karena terlalu vulgar menurutku).
Disini aku Cuma bingung aja, kenapa harus aku sendiri yang harus mendengarnya, entah itu dari cemz maupun teleponnya yang hampir tiap hari.
Aku Cuma berusaha menolong siapapun yang lagi kesusahan tapi di sisi lain dia juga bisa mengerti aku, meskipun dia terlalu berlebihan dalam segala hal. Truss. . . benarkah semua yang berbau berlebihan itu emang ga baik, tapi gimana dengan dia yang selalu bisa buat aku ketawa?
Aku bingung, takut . . .
Apa yang harus kulakukan?? Apa aku harus hilang kontak dengan dia?? Tapi aku ga tega . . . Jika aku ngehindar, pasti dia akan jadi ga karuan. Uff . . . I'm confuse ^ ^
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI